PPM MBS Yogyakarta Gelar Taaruf Akbar, Menyatukan Jejak Sejarah dan Semangat Generasi Berkemajuan

Photo Author
- Minggu, 13 Juli 2025 | 16:35 WIB
Penampilan Hizbul Wathan santri PPM MBS Yogyakarta. (Devid Permana)
Penampilan Hizbul Wathan santri PPM MBS Yogyakarta. (Devid Permana)

Krjogja.com - SLEMAN - Pondok Pesantren Modern (PPM) Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta menyelenggarakan acara Taaruf Akbar, Minggu (13/7/2025), diikuti oleh seluruh warga pesantren, mulai dari guru, karyawan, hingga para santri (lama dan baru) sebanyak 2.600 santri.

Acara bertema 'MBS dalam Lintasan Sejarah, Menuju Generasi Berkemajuan' ini bertujuan mempererat kebersamaan dan memperkenalkan nilai-nilai dasar pondok kepada para santri secara lebih mendalam.

Baca Juga: Masyarakat dan Pemangku Kepentingan di Sleman Tak Boleh Terlena dengan Kondisi Air Bersih Saat Ini

Pimpinan PPM MBS Yogyakarta, Didik Riyanta, S.Sos.I., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Taaruf Akbar merupakan kegiatan positif yang akan terus dilanjutkan ke depan. "Melalui kegiatan ini, masyarakat juga semakin mengenal MBS secara luas. InsyaAllah, kita akan menjadikan pesantren ini dikenal hingga tingkat dunia," tegasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Pendiri PPM MBS Yogyakarta, KH. M. Nashirul Ahsan, Lc, Panewu Prambanan beserta Forkopim Kapanewon Prambanan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, PCM Prambanan, dan PCA Aisyiyah Prambanan. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan kuat berbagai elemen masyarakat terhadap eksistensi dan pengembangan MBS.

MBS Yogyakarta terus menunjukkan komitmen dalam mencetak generasi ulama-intelektual dan intelektual-ulama. “Kami menyiapkan kader ulama dari siswa-siswa berprestasi yang memiliki keseimbangan antara pengetahuan agama dan umum,” tambah Didik.

Baca Juga: Satu Dekade, TUKU dan ATSIRI Kolaborasi dalam Memori Wangi

Lebih lanjut, Didik menegaskan bahwa MBS tidak akan berhenti sebagai pondok pesantren semata, tetapi terus berkembang menjadi pesantren modern dan bercita-cita mendirikan kampus atau perguruan tinggi MBS di masa depan. "MBS hadir untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, negara, dan Persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.

Acara Taaruf juga menampilkan berbagai pentas seni dan kreativitas santri. Penampilan ini menjadi bagian dari proses pendidikan karakter, membentuk kedisiplinan, semangat, serta mental tangguh para santri. Sebagai penutup acara taaruf akbar, malam harinya seluruh warga MBS mengikuti kuliah umum yang disampaikan langsung oleh Pendiri PPM MBS, KH. M. Nashirul Ahsan.

Sementara itu, Dr. H. Nur Ahmad Ghozali, S.Ag., M.A. dari PWM DIY, menyampaikan bahwa santri adalah penjaga peradaban. Ia menyebut MBS sebagai kawah candradimuka pembentukan kader Muhammadiyah sejati. Dalam sambutannya, ia mengutip nasihat dari tokoh besar Muhammadiyah, KH AR Fachruddin, tentang pentingnya belajar sebagai ibadah.

“Belajar tidak hanya di kelas. Belajar bisa di masjid, rumah, di mana pun, bahkan dari satu halaman buku per hari. Menuntut ilmu adalah jihad peradaban. Jangan merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki. Terus membaca, berdiskusi, dan mengamalkan ilmu itu,” tegasnya.

Ahmad Ghozali berharap para santri memiliki akhlakul karimah, berbicara dengan santun, berpikiran positif, dan memiliki kecakapan serta sikap unggul yang menjadi bekal membangun masa depan Islam dan Indonesia yang berkemajuan. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X