SLEMAN -KR- Edukasi mengenai kebudayaan bangsa sudah seharusnya diwariskan dan diajarkan secara turun-temurun untuk menjaga budaya bangsa agar tidak hilang. Di samping itu, kebaya dianggap sebagai simbol kecantikan dan keanggunan wanita Indonesia, serta mencerminkan identitas perempuan sekaligus kekayaan budaya Indonesia. Kebaya sebaiknya dilumrahkan dalam kegiatan keseharian.
Hal itu yang disampaikan Forum Komunikasi Perempuan Pelestari Budaya Nusantara Yogyakarta dari Hari Kebaya Nasional di Museum Dirgantara Yogyakarta. Sebelumnya, Hari Kebaya Nasional pertama sukses digelar bertajuk "Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara, 1000 Perempuan Berkebaya" di Ballroom Malika, Sleman City Hall tahun lalu.
Ketua Forum Komunikasi Perempuan Pelestari Budaya Nusantara Yogyakarta (FORKOM PPBN), Diyah Yuliana Kentjanawatty menuturkan FORKOM PPBN merupakan para pelaku pelestari budaya nusantara.
Baca Juga: Bupati Sleman Apresiasi BCS Ikut Hadiri Launching PSIM, Tunggu Manajemen PSIM Penuhi Persyaratan
"Bersama para komunitas, kelompok, organisasi, pelaku seni dan budaya perorangan, yang berkomitmen untuk mendedikasikan diri demi menjaga dan melestarikan budaya nusantara dengan semboyan saling asah, asih, dan asuh. Semua bersinergi di sini,"ujar Diyah (27/7/25).
Wanita berkebaya merupakan simbol identitas bangsa yang mempersatukan berbagai kelas sosial dan lintas batas wilayah di Indonesia. Kebaya telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama berabad-abad dan terus berkembang hingga saat ini.
Diyah melanjutkan pihaknya turut kolaborasi dengan Wanita Angkatan Udara (WARA) Yogyakarta dalam penyelenggaraan acara tersebut sebagai bentuk kolaborasi dan bersama-sama berkegiatan untuk turut berperan aktif dalam pelestarian budaya nusantara.
Baca Juga: Raminten’ , Awalnya Jamu dan Nasi Kucing
Paniradya Pati Keistimewan DIY Aris Eko Nugroho mewakili Gubernur DIY turut menaruh apresiasi pada kebaya yang merupakan perwujudan nilai-nilai adiluhung yang diwariskan secara turun temurun untuk dapat diunggulkan kembali.
" Dari jiwa dan jati diri perempuan Indonesia yang memiliki kelembutan dalam tutur dan laku, namun juga mempunyai kekuatan yang tegur dalam peran dan pengabdian. Kebaya sebagai warisan budaya leluhur, menyimpan falsafah hidup perempuan nusantara yang penuh cinta, hormat, keteguhan, dan juga keindahan. Kebaya dipake dalam prosesi sakral, dalam ruang publik, dalam panggung budaya, bahkan dalam keseharian menjadi penanda identitas dan kebanggaan perempuan jawa,"kata Aris.
Acara dipenuhi oleh komunitas pelestari budaya, pelaku dan penggiat seni dan budaya, pelajar dan mahasiswa, perwakilan desa, instansi, dan masyarakat umum. Membawa tema Sayap Perempuan, Kebaya Nusantara yang bermakna simbol kekuatan dan kelembutan perempuan Indonesia, hadir pagelaran musik angklung kolosal, seni tari massal, 2025 Wanita Berkebaya, pameran UMKM, dan banyak lagi. (*3)