KRjogja.com - SLEMAN - Solidaritas Aksi Tangani Sampah Untuk Ekonomi Terpadu (Satset Yogya), merupakan salah satu komunitas yang peduli tentang persoalan sampah yang ada di Yogyakarta. Satset Yogya yang bersekretariat di Jalan Sulawesi No 16 Purwosari, Sinduadi, Mlati, Sleman tersebut mengadakan kerja bakti bersih-bersih sampah di pinggir-pinggir Selokan Mataram sebelah timur hingga wilayah Maguwoharjo, Sleman, Minggu (3/8/2025).
"Kita mengadakan kegiatan bersih-bersih Selokan Mataram sekitar 3 Km, tapi dari panjang 3 Km tersebut ada yang sudah bersih, maka langkah selanjutnya kita fokuskan di titik-titik selokan yang masih kotor terus kita bersihkan. Begitu seterusnya dengan naik motor dan mobil pikup kita terus ke Timur hingga titik kumpul di daerah Maguwoharjo football park, Maguwoharjo, Sleman. Sampah-sampah yang dibersihkan tadi kita pilah-pilah, seperti sampah plastik dan sampah lainnya, setelah itu kita naikkan ke mobil Pikup untuk dibuang di TPS sementara masih di wilayah Sleman," ujar Eka Adi Hendrantya, Ketua Komunitas Satset Yogya kepada wartawan di sela bersih-bersih Selokan Mataram.
Menurut Eka yang juga mahasiswa UNY, inisiatif dari kegiatan bersih-bersih sampah pihaknya melibatkan tim aliansi dari mahasiswa UNY, UGM dan USD. Kita juga kerja sama dengan warga sekitar, Komunitas Geliat Putri Mataram, DPC GMNI dan organisasi mahasiswa eksternal seperti BEM. "Kegiatan bersih-bersih Selokan Mataram yang dihelat Minggu (3/8/2025) merupakan agenda kegiatan ketiga.
Sebelumnya, Juni 2025 Satset Yogya juga telah melakukan kegiatan serupa di wilayah Jembatan Sardjito hingga jembatan Gondolayu dan Juli 2025 kegiatan yang sama di wilayah Maguwoharo. Tentunya masih banyak target-target kami berikutnya. Misalnya dari teman-teman kami ada yang melihat di dalam perjalaanan ada tumpukan sampah di titik-titik manapun, selagi punya masa kita bersihkan," tuturnya.
Dalam pelaksanaan bersih-bersih sampah di Selokan Mataram, pihak Satset Yogya berkoordinasi dengan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. "Setelah sampah-sampah itu terkumpul di TPS sementara, nantinya akan diambil pihak DLH Sleman. Harapannya kegiatan ini bisa berjalan, dan sampah plastik bisa dikelola perusahaan terkait," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Komunitas Geliat Putri Mataram Rosina Rose menjelaskan, pihaknya tetap giat dan semangat dengan kegiatan ini. Pada dasarnya, masih banyak yang harus kita sentuh dan bersihkan terhadap lingkungan. "Harapannya ke depan Selokan Mataram keberadaannya bukan saja sebagai saluran irigasi, namun juga dapat sebagai wahana wisata bukan saja di lingkungan daerah Maguwoharjo, tapi juga untuk lingkup DIY," paparnya.(Rar)