Krjogja.com - YOGYA - Enam bulan pertama di tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Rumah Yatim untuk terus menebar kebermanfaatan bagi masyarakat Indonesia. Dari program kemanusiaan hingga penguatan karakter anak-anak asuh, Rumah Yatim terus bergerak menjadi jembatan kebaikan antara para dermawan dan mereka yang membutuhkan.
Rumah Yatim berhasil menghimpun dana sebesar Rp 66.588.183.958, dengan serapan penyaluran mencapai Rp 67.565.210.721 untuk lebih dari 400 ribu jiwa. Tingkat serapan program sebesar 90 persen yang memenuhi predikat Sangat Efektif berdasarkan rasio Allocation to Relocation dalam prinsip Zakat Core Principle.
Dana tersebut disalurkan kepada 423.990 penerima manfaat di 20 provinsi melalui lima bidang program utama yakni Pendidikan: 43.963 jiwa, Kesehatan: 8.830 jiwa, Kemanusiaan: 332.884 jiwa, Ekonomi: 2.081 jiwa dan Dakwah: 36.232 jiwa. Seluruh program dijalankan dengan komitmen tinggi untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat, sekaligus menjadi bagian dari solusi berkelanjutan bagi permasalahan sosial.
"Alhamdulillah, di semester pertama 2025 ini, Rumah Yatim telah menebar manfaat kepada lebih dari 423 ribu jiwa. Capaian ini tentu tidak lepas dari dukungan para donatur, muzaki, dan seluruh pihak yang selama ini telah berjuang bersama kami. Insya Allah, kami akan terus istiqomah, meningkatkan profesionalisme, dan memperluas jangkauan manfaat agar semakin banyak saudara kita yang terbantu," ungkap Nugroho, Direktur Utama Rumah Yatim, Rabu (13/8/2025).
Momentum Idul Adha lalu, menjadi bukti nyata kolaborasi antara Rumah Yatim dan para #PejuangKebaikan. Berkat amanah yang dititipkan, Rumah Yatim berhasil menghimpun Rp 2,18 miliar dan menyalurkan 536 hewan qurban yakni 301 ekor domba, 192 ekor kambing, 43 ekor sapi dengan 11.449 paket daging menjangkau 45.796 penerima manfaat.
"Penyaluran dilakukan di 205 titik distribusi di berbagai daerahz Qurban tak lagi hanya milik segelintir orang, tetapi telah dirasakan lebih luas oleh masyarakat prasejahtera di berbagai pelosok negeri," sambungnya.
Di lingkungan asrama Rumah Yatim, anak-anak tidak hanya dibina secara akademis, tetapi juga secara spiritual, sosial, dan emosional. Setiap harinya, mereka mengikuti berbagai kegiatan keasramaan yang dirancang untuk membentuk karakter dan kedekatan antar sesama.
Kegiatan seperti belajar bersama menjadi momen penting untuk saling membantu memahami materi pelajaran, terutama menjelang ujian. Sementara itu, kegiatan piket asrama dan kerja bakti rutin menjadi sarana yang efektif untuk melatih rasa tanggung jawab sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Setelah semua aktivitas harian dijalani, momen makan bersama menjadi waktu yang hangat untuk bercengkerama, berbagi cerita, dan mempererat rasa kekeluargaan di antara mereka. Suasana kebersamaan ini pun dilengkapi dengan pelaksanaan shalat berjamaah yang dijalankan secara konsisten, sebagai bagian dari pembiasaan hidup spiritual yang teratur.
Seusai magrib, anak-anak tak langsung beristirahat, melainkan melanjutkan kegiatan dengan tahfidz Qur’an, mengulang dan memperkuat hafalan yang telah mereka pelajari. Di sela-sela waktu itulah, mereka juga menyisipkan doa khusus untuk para donatur, sebagai bentuk rasa syukur dan ungkapan cinta atas setiap kebaikan yang telah mereka terima.
Anak-anak tidak hanya tumbuh dengan kasih sayang, tetapi juga dilatih menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, dan berakhlak mulia.
Kontribusi Nyata terhadap SDGs
Rumah Yatim turut berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan menyentuh 352.064 jiwa melalui tiga pilar utama yakni Pilar Sosial sebanyak 327.683 Jiwa dengan rincian Tanpa Kemiskinan: 58.472, Tanpa Kelaparan: 221.905, Kehidupan Sehat & Sejahtera: 9.162 dan Pendidikan Berkualitas: 38.144.
Pilar Ekonomi sebanyak 17.340 Jiwa dengan rincian, Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi: 522, Berkurangnya Kesenjangan: 1.555 dan Kemitraan untuk Tujuan: 15.263.
Pilar Lingkungan dengan gerakan penanganan perubahan iklim sebanyak 7.041 Jiwa.
"Setiap program yang dijalankan Rumah Yatim tidak hanya bersifat bantuan jangka pendek, tetapi juga diarahkan untuk mendorong perubahan berkelanjutan yang sejalan dengan komitmen global. Rumah Yatim terus berusaha berperan dalam setiap proses kemajuan negara ini," sambung Nugroho.
Di semester pertama 2025, pihaknya juga berhasil menyentuh 352.064 jiwa melalui tiga pilar utama untuk membantu keberhasilan SDGs. Pilar tersebut ada di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan. Setiap langkah yang kami ambil diarahkan untuk mendorong perubahan yang berkelanjutan, agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
Penyaluran yang Efektif dan Tepat Sasaran
Dengan tingkat penyaluran yang mencapai 90 persen dari total dana terhimpun, Rumah Yatim efektif dalam mendistribusikan bantuan. Untuk menjaga akurasi dan keadilan penyaluran, dilakukan segmentasi mustahik agar setiap bantuan benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, maupun kebutuhan dasar lainnya. (Fxh)