KRJOGJA com - Yogya - Fenomena peran ganda yang secara historis melekat pada peran perempuan Jawa, yaitu tanggung jawab domestik (sebagai konco wingking) dan tuntutan kontribusi ekonomi keluarga, menjadi dasar penelitian yang berhasil mendapat pendanaan Kemendiktisaintek.
Penelitian ini melibatkan Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM), antara lain: Maya Dewi Savitri, Farah Diana Djamil, dan Dyah Wahyuning Tyas, serta melibatkan mahasiswa sebagai implementasi Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi (IKU PT).
“Perempuan Jawa kerap menghadapi tekanan domestik yang kuat karena konstruksi budaya sebagai ‘konco wingking’.” ujar salah satu anggota tim peneliti. “Di sisi lain, tuntutan ekonomi keluarga juga menuntut mereka turut menjadi pencari nafkah”.
Baca Juga: Korlantas Gaungkan Keselamatan Lalu Lintas di Dieng Culture Festival 2025
Fenomena ini menuntut model pemberdayaan ekonomi yang inovatif. Dalam konteks ini, kewirausahaan digital diidentifikasi sebagai jembatan strategis untuk pemberdayaan ekonomi perempuan. Penelitian menegaskan jika kewirausahaan digital tidak hanya sekadar berbisnis secara daring, tetapi juga mencakup pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk seluruh aspek bisnis, mulai dari pemasaran, penjualan, hingga manajemen.
"Kewirausahaan digital membuka ruang bagi perempuan untuk berkarya tanpa harus mengabaikan peran di rumah, meskipun seringkali terhambat oleh tanggung jawab domestik," Ujar ketua tim, Maya.
Tim peneliti menggali pengalaman dan tantangan yang dihadapi perempuan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil temuan menunjukkan, kewirausahaan digital membantu para perempuan meningkatkan pendapatan keluarga. Meskipun demikian, hambatan terbesar yang ditemukan adalah minimnya literasi digital. "Semangat gotong-royong dan komunitas kekeluargaan berperan penting dalam mengatasi tantangan ini," ungkap peneliti.
Baca Juga: Prediksi Newcastle United vs Liverpool: Aroma Panas Transfer Isak Bayangi Duel di St. James’ Park
Lebih lanjut, kewirausahaan digital menjadi solusi nyata meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan dan menciptakan kesetaraan gender. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah maupun komunitas, kewirausahaan digital dapat menjadi alat untuk membangun masyarakat yang lebih mandiri.
Penelitian ini juga menjadi bagian dari upaya perguruan tinggi (STIPRAM) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan gender di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. (*)