Harda Kiswaya Ungkap Alasan Beri Diklat Agama ASN di Sleman

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 13:20 WIB
  Harda Kiswaya (  (Harminanto))
Harda Kiswaya ( (Harminanto))


Krjogja.com - SLEMAN - Bupati Sleman, Harda Kiswaya, melakukan pendekatan spiritual keagamaan untuk seluruh ASN di Kabupaten Sleman. Hal tersebut dilakukan untuk mengingatkan lagi komitmen anti korupsi para ASN di Sleman yang hari-hari ini digemparkan dengan kasus-kasus penyalahgunaan wewenang hingga merugikan negara.

Harda menilai kasus korupsi yang menjerat pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menjadi pelajaran penting bagi seluruh aparatur. Penguatan pengawasan oleh inspektorat dan unit pengawas lain sangat penting, namun muaranya adalah diri masing-masing agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Selain aspek kepatuhan aturan, Harda menekankan pentingnya pendekatan spiritual. Ia menilai, nilai agama harus menjadi dasar perilaku aparatur dalam melaksanakan tugas maupun mengelola organisasi pemerintahan.

Baca Juga: Adam Wharton tak Masuk Buruan Liverpool, Manchester United Lega

"Hal itu berkaitan dengan bagaimana kita bekerja dan beragama. Nah, ini bagi saya penting, supaya bisa menguatkan teman-teman untuk benar-benar menjalankan ibadahnya dengan baik. Misalnya, yang beragama Islam, ya shalatnya. Karena shalat itu diperintahkan untuk apa, untuk membentuk kita menjadi orang baik, sesuai ajaran agama. Yang Nasrani pun sama, Hindu pun sama. Semua agama mengajarkan kebaikan. Nah, itu yang saya harapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mengelola organisasi yang berada di bawah kewenangan teman-teman. Dasar agama itu penting sekali. Sebenarnya ini bagian yang terus saya ingatkan," ungkap Harda ditemui usai pembukaan Piala Raja di GOR Lembah UGM, Senin (29/9/2025).

Nantinya dikatakan Harda akan ada kegiatan-kegiatan diklat yang didorong mampu membangkitkan semangat beragama. Harda yakin, salah satu pilar yang harus diterapkan adalah kehidupan beragama.

"Dengan begitu, pikiran tidak mudah kemrungsung, ada rasa syukur dalam pribadi, yang pada akhirnya membuat seseorang menjadi lebih arif dan bijak," lanjutnya.

Baca Juga: AI Bantu Ilmuan Ciptakan Virus Pembasmi Bakteri

Harda menambahkan, pembekalan dan pelatihan rutin akan digelar agar aparatur memahami aturan secara menyeluruh serta mampu menginternalisasi nilai agama dalam tugasnya. Dengan begitu, setiap langkah yang diambil memiliki dasar hukum sekaligus tanggung jawab moral.

Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY menetapkan mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sleman berinisial ESP sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan layanan internet. Usai ditetapkan sebagai tersangka, ESP langsung ditahan di Lapas Kelas IIA Yogyakarta untuk 20 hari ke depan sembari kasusnya terus diproses.

Terpisah, Baharuddin Kamba, Deputi Bidang Pengaduan Masyarakat Jogja Corruption Watch (JCW) menyambut baik wacana yang dilontarkan oleh Bupati Sleman, Harda Kiswaya untuk melakukan pendekatan spritual. Namun, upaya tersebut tidak akan efektif dan justru ironi jika masih ada pejabat di lingkungan Pemda Sleman yang terlibat kasus korupsi.

"Karena terjadinya korupsi rumusnya sederhana saja yakni jika ada peluang, maka korupsi dapat dilakukan. Sehingga, peluang ini harus ditutup agar nilai spritualitas yang disampaikan selama ini tidak menjadi sia-sia dan ironi," pungkas Kamba.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X