Disnaker Sleman Tingkatkan Kesiapan Kerja Siswa SMK Melalui 'Sarkeling'

Photo Author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 16:40 WIB
 Sosialisasi Sarkeling kepada siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Tata Busana SMK Muhammadiyah 2 Sleman. (Istimewa)
Sosialisasi Sarkeling kepada siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Tata Busana SMK Muhammadiyah 2 Sleman. (Istimewa)

Krjogja.com - SLEMAN - Angka pengangguran di Kabupaten Sleman masih menjadi tantangan yang perlu mendapat perhatian serius. Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman, jumlah penduduk yang bekerja di Sleman mencapai 656.481 orang, meningkat 4,59 persen dibandingkan Agustus 2023. Meskipun demikian, masih terdapat tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,13 persen, yang menunjukkan bahwa sebagian penduduk usia produktif belum terserap sepenuhnya di pasar kerja.

Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Sleman, mengingat tantangan ketenagakerjaan di era revolusi industri 4.0 menuntut peningkatan keterampilan, penyesuaian kompetensi dan kesiapan tenaga kerja untuk menghadapi perubahan dunia kerja semakin kompetitif dan berbasis teknologi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Sistem Pelayanan Informasi Pasar Kerja Keliling (Sarkeling), yang kali ini menyasar siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Sleman dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Tata Busana. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai tantangan dan peluang pencari kerja di era Industri 4.0, sekaligus memperkenalkan kompetensi dasar yang harus dimiliki calon tenaga kerja sebelum memasuki dunia kerja.

Baca Juga: Detik - detik Festival Lampion Terbang Jogja Berubah Menjadi Hujan Api Viral di Media Sosial, Ini Penyebabnya

Dalam kegiatan ini, Disnaker Sleman memberikan informasi mengenai berbagai program dan layanan penempatan tenaga kerja, antara lain Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN). Dalam sesi diskusi, dijelaskan mengenai mekanisme penempatan tenaga kerja di luar negeri melalui layanan BP2MI khususnya program magang ke Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW) dengan pola Government to Government (G to G).

Dalam kegiatan ini, juga memperkenalkan portal-portal resmi yang dapat dimanfaatkan oleh para pencari kerja untuk memperoleh informasi lowongan kerja secara akurat, seperti siapkerja.kemnaker.go. siskop2mi.bp2mi.go.id (Kementrian P2MI), disnaker.sleman.go.id, serta akun media sosial @disnakersleman. Disnaker Sleman juga menginformasikan mengenai fasilitasi layanan slesksi pekerja ( Taksi Pekerja) , yaitu kegiatan rekrutmen tenaga kerja yang dilaksanakan setiap Kamis Pon, sebagai bagian dari strategi memperluas akses kesempatan kerja di tingkat lokal.

Dalam sosialisasi, siswa diperkenalkan dengan AK-1 atau Kartu Kuning, yaitu kartu pencari kerja yang diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja sebagai salah satu dokumen penting dalam melamar pekerjaan. AK-1 tidak hanya menjadi identitas pencari kerja, tetapi juga menjadi basis data pemerintah untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang siap memasuki pasar kerja.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga Super 2025 Pekan 11, Ada Duel Sengit PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri

Pembuatan AK-1 dilakukan melalui akun SIAP Kerja, sebuah platform digital yang memudahkan masyarakat dalam mendaftar sebagai pencari kerja, melengkapi dokumen, hingga mengakses informasi lowongan kerja terbaru. Langkah-langkah pembuatan AK-1 melalui SIAP Kerja, yaitu membuat akun di portal SIAP Kerja dan mengisi data diri lengkap. Mengunggah dokumen persyaratan seperti ijazah terakhir, sertifikat, pas foto dan lain lain. Mendaftarkan diri ke pencari kerja. AK-1 atau Kartu Kuning dapat diunduh secara online atau dicetak langsung di kantor Disnaker dengan membawa persyaratan pas foto 3x4, fotocopy ijazah terakhir, fotocopy KTP.

Dengan mendaftar diakun siap kerja selain dapat mencetak Kartu AK-1 tetapi pencari kerja juga dapat melamar pekerjaan secara langsung sesuai dengan bidang yang diinginkan berdasarkan jenis maupun lokasi di dalam negeri maupun di luar negeri.. Bagi pencari kerja, kartu ini menjadi syarat utama ketika melamar pekerjaan, baik di perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Selain itu, data yang terkumpul dari pemegang AK-1 membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan ketenagakerjaan dan mengetahui jumlah tenaga kerja yang siap bekerja.

Melalui kegiatan ini, Dinas Tenaga Kerja Sleman berharap agar para peserta dapat mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan. Dengan kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan dunia industri, diharapkan angka pengangguran di Kabupaten Sleman terus menurun, sementara kualitas tenaga kerja semakin meningkat dan mampu bersaing di pasar kerja nasional maupun global.(Penulis: Dita Fernanda Putri, mahasiswa Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Amikom Yogyakarta yang melakukan program magang di Disnaker Sleman).

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X