Krjogja.com - SLEMAM - Sebanyak 70 calon transmigran lokal dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, mulai mengikuti Pelatihan Calon Transmigran Angkatan VI dan VII Tahun 2025 di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BBPPMT) Yogyakarta.
Pelatihan berlangsung selama tujuh hari, 17–23 November 2025, dengan total 64 jam pembelajaran sebagai bekal sebelum peserta ditempatkan di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Lagading.
Kepala BBPPMT Yogyakarta, Tunggak Santosa SH MH, menjelaskan para calon transmigran ini mendapatkan pelatihan dan pemberdayaan terlebih dahulu sebelum berada di lokasi transmigrasi. Pelatihan dilaksanakan melalui kerja kolaboratif dengan balai di Banjarmasin sebagai pengampu wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Tunggak menyampaikan program transmigrasi yang sudah berlangsung selama 75 tahun kini memasuki fase transformasi. Jika dahulu transmigrasi bertujuan memindahkan penduduk dari Jawa ke daerah berpenduduk jarang, kini orientasinya berkembang menjadi pemerataan kesejahteraan.
"Transformasi ini mencakup penyelesaian persoalan lahan, perpindahan penduduk dalam kabupaten yang sama, riset potensi kawasan melalui Transpatriot, hingga pelibatan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun kawasan transmigrasi," ungkapnya dalam pembukaan pelatihan, Senin (17/11/2025).
Ia menyebut UPT Lagading memiliki potensi besar karena letaknya hanya sekitar satu setengah jam dari pusat kota Sidrap, sehingga memiliki peluang tumbuh sebagai pusat ekonomi baru. Selama pelatihan, peserta akan memperoleh pengetahuan untuk mendorong pemanfaatan potensi tersebut.
"Kami berharap catrans ini bisa ambil bagian dan sejahtera bersama. Misalnya kita suplai program MBG yang membutuhkan suplai bahan pangan, dan hasil produksi transmigran diharapkan dapat menjadi salah satu penyokong. Ke depan akan dibentuk koperasi transmigrasi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan bersama," tandasnya.
Tunggak berharap para peserta yang merupakan warga lokal mampu menjadi penggerak kemajuan di kawasan transmigrasi. Dengan pengetahuan mengenai potensi daerah asal mereka, peserta diharapkan dapat berkolaborasi dengan transmigran yang telah lebih dulu tinggal di sana.
"Melalui komunikasi, gotong royong, serta penerapan keterampilan yang diperoleh di Yogyakarta, mereka diharapkan mampu membangun kehidupan yang lebih sejahtera di tanah tujuan. Kami melatih dengan menyeluruh di sini, berkolaborasi dengan Kodim 0732 Sleman dan harapannya bisa membawa manfaat," tandasnya.
Sementara Penanggung jawab pelatihan sekaligus Kabid Tata Usaha BBPPMT Yogyakarta, Cahyono, menerangkan seluruh peserta sudah hadir. Pelatihan menghadirkan pengajar dari BBPPMT Yogyakarta serta personel Kodim 0732/Sleman, meliputi kegiatan kelas dan praktik lapangan.
"Materi disampaikan melalui teori, diskusi, dan praktik yang mencakup pengelolaan lahan, budidaya hortikultura, perkebunan, strategi perikanan, peternakan, hingga penyusunan rencana kerja. Peserta juga akan belajar di lahan praktik seluas 2,2 hektare dan melakukan kunjungan lapangan di kebun jeruk serta lokasi pengelolaan pupuk," tandasnya.
Evaluasi pelatihan dilakukan setiap hari untuk memantau respons peserta serta evaluasi akhir mengenai pemahaman materi, metode pengajaran dan kinerja pelatih. Seluruh peserta akan menerima sertifikat, sementara tiga peserta terbaik mendapatkan sertifikat apresiasi.
"Selain itu, peserta juga memperoleh stimulan sebagai dukungan untuk menerapkan hasil pelatihan ketika kembali ke daerah transmigrasi," pungkasnya.
Dalam momen pembukaan, Plt Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sidrap, Adli Lukman, menjelaskan potensi di kawasan transmigrasi sangat luar biasa terutama dalam sektor pertanian. Sidrap mayoritas pendapatan daerah berasal dari pertanian dan hal inilah yang akan dikembangkan di kawasan transmigrasi, yang juga masuk sebagai prioritas nasional.
"Ada tanaman jangka pendek yakni cabai, jangka menengahnya jeruk manis dan jangka panjangnya kelapa. Harapannya calon transmigran mengenal potensi, ciri khas dan unggulan di sana. Kami berharap kawasan ini tumbuh menjadi pusat ekonomi baru," pungkasnya.
Tahun 2025 ini, Pemkab Sidrap mendapatkan bantuan Rp 35 millar untuk memaksimalkan sarana dan infrastruktur transmigran di kawasan transmigrasi. "Ada jalan 1,5 kilometer menuju masuk kawasan trans sudah dalam proses perbaikan. Ini keseriusan untuk transmigran," pungkasnya. (Fxh)
Kepala BBPPMT Yogyakarta, Tunggak Santosa SH MH, menjelaskan para calon transmigran ini mendapatkan pelatihan dan pemberdayaan terlebih dahulu sebelum berada di lokasi transmigrasi. Pelatihan dilaksanakan melalui kerja kolaboratif dengan balai di Banjarmasin sebagai pengampu wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Tunggak menyampaikan program transmigrasi yang sudah berlangsung selama 75 tahun kini memasuki fase transformasi. Jika dahulu transmigrasi bertujuan memindahkan penduduk dari Jawa ke daerah berpenduduk jarang, kini orientasinya berkembang menjadi pemerataan kesejahteraan.
"Transformasi ini mencakup penyelesaian persoalan lahan, perpindahan penduduk dalam kabupaten yang sama, riset potensi kawasan melalui Transpatriot, hingga pelibatan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun kawasan transmigrasi," ungkapnya dalam pembukaan pelatihan, Senin (17/11/2025).
Ia menyebut UPT Lagading memiliki potensi besar karena letaknya hanya sekitar satu setengah jam dari pusat kota Sidrap, sehingga memiliki peluang tumbuh sebagai pusat ekonomi baru. Selama pelatihan, peserta akan memperoleh pengetahuan untuk mendorong pemanfaatan potensi tersebut.
"Kami berharap catrans ini bisa ambil bagian dan sejahtera bersama. Misalnya kita suplai program MBG yang membutuhkan suplai bahan pangan, dan hasil produksi transmigran diharapkan dapat menjadi salah satu penyokong. Ke depan akan dibentuk koperasi transmigrasi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan bersama," tandasnya.
Tunggak berharap para peserta yang merupakan warga lokal mampu menjadi penggerak kemajuan di kawasan transmigrasi. Dengan pengetahuan mengenai potensi daerah asal mereka, peserta diharapkan dapat berkolaborasi dengan transmigran yang telah lebih dulu tinggal di sana.
"Melalui komunikasi, gotong royong, serta penerapan keterampilan yang diperoleh di Yogyakarta, mereka diharapkan mampu membangun kehidupan yang lebih sejahtera di tanah tujuan. Kami melatih dengan menyeluruh di sini, berkolaborasi dengan Kodim 0732 Sleman dan harapannya bisa membawa manfaat," tandasnya.
Sementara Penanggung jawab pelatihan sekaligus Kabid Tata Usaha BBPPMT Yogyakarta, Cahyono, menerangkan seluruh peserta sudah hadir. Pelatihan menghadirkan pengajar dari BBPPMT Yogyakarta serta personel Kodim 0732/Sleman, meliputi kegiatan kelas dan praktik lapangan.
"Materi disampaikan melalui teori, diskusi, dan praktik yang mencakup pengelolaan lahan, budidaya hortikultura, perkebunan, strategi perikanan, peternakan, hingga penyusunan rencana kerja. Peserta juga akan belajar di lahan praktik seluas 2,2 hektare dan melakukan kunjungan lapangan di kebun jeruk serta lokasi pengelolaan pupuk," tandasnya.
Evaluasi pelatihan dilakukan setiap hari untuk memantau respons peserta serta evaluasi akhir mengenai pemahaman materi, metode pengajaran dan kinerja pelatih. Seluruh peserta akan menerima sertifikat, sementara tiga peserta terbaik mendapatkan sertifikat apresiasi.
"Selain itu, peserta juga memperoleh stimulan sebagai dukungan untuk menerapkan hasil pelatihan ketika kembali ke daerah transmigrasi," pungkasnya.
Dalam momen pembukaan, Plt Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sidrap, Adli Lukman, menjelaskan potensi di kawasan transmigrasi sangat luar biasa terutama dalam sektor pertanian. Sidrap mayoritas pendapatan daerah berasal dari pertanian dan hal inilah yang akan dikembangkan di kawasan transmigrasi, yang juga masuk sebagai prioritas nasional.
"Ada tanaman jangka pendek yakni cabai, jangka menengahnya jeruk manis dan jangka panjangnya kelapa. Harapannya calon transmigran mengenal potensi, ciri khas dan unggulan di sana. Kami berharap kawasan ini tumbuh menjadi pusat ekonomi baru," pungkasnya.
Tahun 2025 ini, Pemkab Sidrap mendapatkan bantuan Rp 35 millar untuk memaksimalkan sarana dan infrastruktur transmigran di kawasan transmigrasi. "Ada jalan 1,5 kilometer menuju masuk kawasan trans sudah dalam proses perbaikan. Ini keseriusan untuk transmigran," pungkasnya. (Fxh)