Maraknya Kosmetik Berbahaya, Pakar UGM Bagikan Tips Memilih Produk Aman

Photo Author
- Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB
Krjogja.com -YOGYA- Pakar kesehatan kulit Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.K(K), mengingatkan masyarakat terhadap bahaya penggunaan produk skincare dan kosmetik ilegal yang mengandung zat berbahaya. Hal ini disampaikan menyusul temuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap puluhan produk kosmetik berbahaya. 
 
Menurut Hardyanto, beberapa zat yang sering ditemui dalam kosmetik ilegal adalah merkuri, asam retinoat, hydroquinon, dan pewarna sintetis seperti merah K3 dan K10.  Ia menegaskan bahwa pemakaian jangka panjang dari bahan-bahan ini dapat menimbulkan dampak serius, seperti kerusakan ginjal (untuk merkuri) dan iritasi hingga kerusakan kulit (untuk hydroquinon).

Lebih lanjut, Hardyanto menjelaskan gejala awal yang bisa muncul pada pengguna kosmetik berbahaya. Misalnya, kulit bisa tampak “putih instan” saat awal pemakaian hydroquinon, tetapi setelah digunakan lebih dari dua bulan, kulit justru bisa menghitam karena akumulasi zat tersebut di lapisan kulit.
 
Untuk menghindari risiko berbahaya dari produk skincare dan kosmetik yang bertebaran di pasar, berikut tips dari pakar kesehatan kulit UGM:
 
1. Periksa izin BPOM: Pastikan produk kosmetik yang digunakan memiliki tanda izin dari BPOM, yang biasanya tercantum di kemasan.

2. Konsultasi dengan dokter kulit: Jika belum yakin dengan produk yang akan digunakan, tanyakan pada profesional yang berkompeten.

3. Perluas edukasi tentang kosmetik: Konsumen diimbau untuk memahami kandungan produk dan jenis kulitnya (kering, berminyak, kombinasi) agar bisa memilih kosmetik yang tepat.

4. Gunakan produk sesuai jenis kulit: Sebagai contoh, jika kulit berminyak, sebaiknya hindari kosmetik yang mengandung minyak berlebih; sedangkan jika kulit kering, pilih pelembap yang cukup dan gunakan sunscreen saat siang hari. 
 
Tak lupa,  Hardyanto turut menegaskan bahwa edukasi tentang kosmetik cukup penting di tengah penyebaran kosmetik yang masif di pasaran.  “Edukasi ini penting untuk menghindari efek samping jangka panjang dari pemakaian kosmetik. Karena jumlah produk kosmetik sekarang ribuan,” ujar Hardyanto, dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (18/8/2025). 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X