RTMM Gelar Munas ke-7 di Jogja, Menaker Beri Pesan dan Tugas Baru

Photo Author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 19:25 WIB
Menaker saat memberikan pemaparan di depan 653 anggota FSP-RTMM SPSI di momen Munas 7 (Harminanto)
Menaker saat memberikan pemaparan di depan 653 anggota FSP-RTMM SPSI di momen Munas 7 (Harminanto)



Krjogja.com - SLEMAN - Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (FSP-RTMM) SPSI menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-7 di Rich Jogja Hotel Yogyakarta, Selasa (9/12/2025). Kegiatan lima tahunan ini menjadi momentum penting bagi organisasi untuk menentukan arah perjuangan buruh serta memilih nakhoda baru periode 2025–2030.

Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, hadir membuka Munas dan memberikan sejumlah pesan strategis. Ia mengapresiasi antusiasme para peserta dan berharap forum tertinggi organisasi tersebut mampu melahirkan pemimpin baru yang bisa melanjutkan estafet Sudarto AS.

Baca Juga: Karanganyar Gelar Lomba Kadarkum, 20 Desa Bersaing Kuatkan Budaya Antikorupsi

"Tantangan ke depan tidak mudah. Serikat pekerja harus menjadi bagian dari ekosistem bersama membangun ketenagakerjaan yang adil, dinamis, dan mensejahterakan," ungkapnya.

Menaker menegaskan komitmen pemerintah untuk berkolaborasi dengan serikat pekerja guna mewujudkan amanat UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tentang hak pekerjaan dan penghidupan yang layak. Ia memaparkan kondisi ketenagakerjaan nasional di mana jumlah angkatan kerja 153 juta orang, dengan 145 juta bekerja dan 7,2 juta masih menganggur.

"Digitalisasi, PHK, hingga kebutuhan peningkatan keterampilan menjadi tantangan besar. Masyarakat bertanya mana 19 juta lapangan kerja, mengapa masih banyak PHK. Ini harapan yang harus kita jawab bersama," tegasnya.

Baca Juga: Warga Tuntut Pemerintah Banyumas Tutup Permanen Tambang PT DBA

Pemerintah, lanjutnya, menyiapkan program magang 100 ribu peserta dan memperkuat peningkatan skill bagi lulusan SMA maupun pekerja terdampak PHK. Menaker juga menyoroti belum optimalnya lapangan kerja setara bagi penyandang disabilitas yang jumlahnya mencapai 2 juta orang. Ia menekankan pentingnya pengawalan UU Ketenagakerjaan, peningkatan upah layak, serta penegakan hukum ketenagakerjaan.

"RTMM dan SPSI akan kami libatkan sebagai pengawas ketenagakerjaan. Ini perlu segera dirumuskan untuk membantu mengawal lebih dari 70 ribu perusahaan di seluruh Indonesia. Serikat buruh dan serikat pekerja harus terlibat di dalamnya," tambahnya.

Yassierli juga mengharapkan para buruh dan pekerja yang berserikat bisa menginisiasi SDM unggul di bidang masing-masing yang membawa manfaat bagi diri sendiri maupun perusahaan di mana bernaung. "Bagaimana di kerja-kerja profesional, budaya indah seperti Tari Saman di pembukaan Munas 7 RTMM ini, bisa diwujudkan terutama di hubungan industrial. Kita punya modal besar kekeluargaan, harus diwujudkan," pungkasnya. 

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum KSPSI M Jumhur Hidayat menyatakan salut atas tata kelola organisasi RTMM yang dinilai rapi, demokratis dan menjadi contoh bagi 16 organisasi di bawah KSPSI. RTMM disebut Jumhur berkhidmat kepada anggota dan pro industri.

"Mereka menjalankan ketentuan organisasi dengan baik. Kami mendorong pemerintah dan pelaku usaha meningkatkan daya beli masyarakat agar industri tetap tumbuh. Ya selain itu, Dewan Pengawas Ketenagakerjaan ke depan harus berisi representasi dari RTMM," tegasnya.

Sementara, Ketua Umum FSP-RTMM SPSI Sudarto AS menegaskan bahwa Munas ke-7 adalah ruang demokrasi yang selalu dijalankan organisasi setiap lima tahun. Sudarto yang telah menjabat sejak 2015 ini menuntaskan kepemimpinannya pada Munas kali ini.

"Saya berterima kasih atas kerja sama selama ini. Kami berharap RTMM terus membersamai upaya memperbaiki sistem ketenagakerjaan di Indonesia," ucapnya.

Munas diikuti seluruh pengurus dari 15 daerah di Indonesia dan menghadirkan empat calon ketua umum untuk periode 2025–2030. Sudarto berpesan agar seluruh peserta menjunjung etika organisasi dan mengedepankan dialog dalam proses pemilihan.

“Siapa pun yang terpilih harus didukung sebaik-baiknya. Munas ke-7 FSP-RTMM SPSI harus menjadi penanda langkah baru organisasi dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan nasional, sekaligus memperkuat posisi buruh dalam ekosistem industri di Indonesia," pungkasnya.

Ketua FSP-RTMM SPSI DIY, Waljid Budi Lestarianto menyampaikan, pihaknya sangat terhormat dipercaya sebagai tuan rumah Munas 7 tahun 2025 ini. Lebih dari 650 peserta hadir perwakilan 17 provinsi di Indonesia.

"Harapannya hasil dari Munas 7 ini membawa kebaikan untuk pekerja di seluruh Indonesia. Kami sangat berbahagia menjadi tuan rumah, di mana 653 peserta hadir dari 17 provinsi Indonesia," pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X