SLEMAN - Mewujudkan Indonesia Emas 2045 mengingat Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu 70 persen. Dengan target capaian prevalensi stunting 0% pada 2030 dan 14% pada tahun 2024 dan 0% pada 2030. Bagi orangtua harus mengetahui apa penyebab stunting.
"Prinsipnya ada 4T yakni Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Terlalu Banyak harus diterapkan untuk menghindari kemungkinan stunting yang lebih besar," ujar Sukamto SH MM, anggota Komisi IX DPR RI di Gedung Serbaguna, Kapanewon Gamping, Sleman, Sabtu (08/07/2023). Hal tersebut disampaikan dalam Sosialiasi Penanganan Stunting dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana BKKBN bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI.
Sedangkan Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman, Wildan Solichin SIP MT menyampaiakan, Sleman mendapatkan 10 penghargaan dipuncak acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXX, salah satunya mendapatkan penghargaan Grand Design Pembangunan Kependudukan. Penting memahami masalah stunting itu merupakan masalah nutrisi yang kurang terutama dari remaja. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah Kabupaten Sleman gencar mengadakan 'Dahsyat Dapur Sehat Atasi Stunting' sebagai wadah bagi warga untuk mendukung makanan sehat bergizi yang ditujukan untuk anak yang berisiko stunting.
“Sosialisasi ini ditujukan untuk warga minimal tahu minimal mengerti dalam mengatasi stunting sehingga bisa ditularkan kepada komunitasnya," ujarnya.
Sementara itu, Rohdiana Sumariati SSos MSc mewakili Kepala Perwakilan BKKBN DIY Dra Andi Ritamariani MPd, menyampaikan, Program Bangga Kencana memiliki hubungan erat dengan program penurunan stunting. Bukam hanya masalah makanan, salah satu penyebab stunting pernikahan dini sehingga untuk meminimalisir hal tersebut BKKBN menyarankan minimal usia pernikahan yaitu 21 untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki dan calon pengantin wajib mendaftar di elsimil untuk mencegah stunting dengan mempersiapkan para calon orang tua siap dalam masa pre konsepsi, hal tersebut dilakukan untuk mencegah stunting dari hulu.
“Bagi orangtua maupun calon orang tua sangat penting untuk merencanakan kelahiran anak untuk meminimalisir 4T”, ujar Rohdiana Sumariati S.Sos, M.Sc
Stunting penting untuk diatasi karena bukan hanya berdampak pada kondisi pertumbuhan anak secara fisik namun juga berdampak pada pertumbuhan kognitif yang menyebabkan anak mengalami penurunan fungsi intelektual yang membuat anak akan kesulitan dalam bergaul serta bermain bersama rekan sebaya.
I
nspektur Inspektorat Wilayah II BKKBN RI, Sunarto SE MM menyampaikan, dalam 1.000 HPK adalah masa penting bagi seorang anak untuk tumbuh, yang mana dalam masa tersebut adalah masa rentan sekaligus masa emas dalam periode pertumbuhan dan pencegahan stunting. (Jay).