Krjogja.com - SLEMAN - Prodi Arsitektur Internasional, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII berhasil meloloskan tiga mahasiswanya dalam program International Student Mobility Awards (IISMA), serta International Credit Transfer (ICT) yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI. Tiga mahasiswa ini berhak menimba ilmu pada universitas ternama di Inggris, Jerman dan Malaysia.
Tiga mahasiswa tersebut masing-masing Mohd Rhafie Nadhif Nureski, Mahadevi Effia Arkan dan Putri Kinanti Shinta Pratiwi. Untuk Mohd Rhafie Nadhif Nureski dan Mahadevi Effia Arkan lolos beasiswa program IISMA 2023, sedangkan Putri Kinanti Shinta Pratiwi meraih beasiswa program ICT 2023.
Mohd Rhafie Nadhif Nureski yang kini duduk di semester 4 akan studi di University College London United Kingdom, Mahadevi Effia Arkan mahasiswa semester 6 belajar di Humboldt University of Berlin Germany. Sementara itu Putri Kinanti Shinta Pratiwi yang duduk di semester 6 akan mengikuti program international di Universiti Malaya, Malaysia.
Ketua Prodi Sarjana Arsitektur, Ir Hanif Budiman mengatakan sudah tiga tahun berturut-turut sejak 2021 Prodi Arsitektur Program Internasional mampu meloloskan mahasiswanya dalam berbagai program student exchange. Tahun 2021 dan 2022 masing-masing empat orang mahasiswa maupun mahasiswi Prodi Arsitektur Program Internasional terpilih sebagai IISMA Awardees untuk studi selama 1 semester di berbagai perguruan tinggi ternama di dunia, baik di Eropa, di Amerika Serikat dan di Kanada.
"IISMA) dan International Credit Transfer (ICT) adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud). Program tersebut mendanai mahasiswa sarjana dan kejuruan untuk melakukan mobilitas selama satu semester di universitas dan industri terkemuka di luar negeri," terangnya di gedung Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, Kamis (21/07/2023).
Program ini menurutnya mempersiapkan mahasiswa dengan membekali keterampilan yang dibutuhkan untuk dunia kerja masa depan yaitu sense making, social intelligence, novel and adaptive thinking, cross cultural competency, computational thinking, new media literacy, transdisciplinarity, design mindset, cognitive load management, and virtual collaboration. Program ini diharapkan dapat memaparkan mahasiswa Indonesia pada keberagaman budaya dan pendidikan internasional.
"Para penerima beasiswa IISMA dan ICT 2023 akan berangkat pada akhir bulan Agustus atau September mendatang. Setelah menyelesaikan program ini selama satu semester, mereka akan kembali ke tanah air pada bulan Desember 2023 atau Februari 2024," jelasnya.
Ia berharap apa yang nantinya mereka dapat dalam program ini dapat meningkatkan ilmu maupun pengalaman kedepannya. Selain itu dengan adanya program ini diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa maupun mahasiswi lainnya untuk terus dapat berprestasi.
Mohd Rhafie Nadhif Nureski mengaku bangga dapat lolos dalam program ini. Mahasiswa asal Batam ini mengaku akan membawa budaya dan memperkenalkan kekayaan kekuatan arsitektur Indonesia di University College London United Kingdom.
"Kesempatan ini akan saya manfaatkan untuk menambah pengalaman. Apa didapatkan nantinya akan saya manfaatkan untuk menambah jaringan guna menunjang dalam kedepannya," ungkapnya. (*)