Krjogja.com - SLEMAN - Penolakan warga Karanggeneng Cangkringan yang daerahnya akan dijadikan lokasi pembuangan sampah sementara akhirnya memaksa Pemkab Sleman mencari alternatif lain. Saat ini Pemkab Sleman sedang berdiskusi dengan pemangku kebijakan dan warga untuk menggeser lokasi tampungan karena TPA Regional Piyungan tutup sementara.
Sekda Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan pihaknya menghormati keputusan warga yang menolak rencana wilayahnya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah sementara sebagai penyangga Piyungan. Namun ia berpandangan bahwa saat ini sifat kebijakan tersebut adalah darurat karena sampah di depo semakin bertambah sementara Piyungan tutup.
"Kita hormati jika ada warga yang tidak setuju. Namun kami akan cari jalan keluar, pasti dapat karena ini untuk masyarakat luas. Sudah rembug-rembug. Untuk Karanggeneng tidak jadi, karena tidak boleh ya kita hormati. pindah ke lokasi lain, ya ini sudah rembugan, kami belum bisa sampaikan karena menanti deal dulu, agar segera bisa digunakan, mengingat darurat," ungkapnya, Rabu (26/07/2023).
[crosslink_1]
Terpisah, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan bahwa Piyungan bisa dibuka mulai 28 Juli namun dengan kapasitas terbatas yakni 200 ton perhari. Lokasi baru di Sleman nantinya menjadi penyangga sampah sisa yang belum bisa dibuang di Piyungan.
"Piyungan sementara bisa menampung 200 (ton) perhari, sisanya yang di Cangkringan itu. Untuk lokasi, ya itu terserah Pak Lurah karena rembugane pie saya kan ndak tahu," tandas Sultan. (Fxh)