Krjogja.com - SLEMAN – Keberadaan relawan dalam menghadapi keadaan bencana sangat dibutuhkan untuk mendukung tugas dan peran dari Pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana. Relawan Kemanusiaan Tempel (Rekat) hadir di tengah masyarakat dalam hal upaya penanganan bencana.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sleman, Hendry Darmawijaya disela mengukuhkan pengurus anggota Rekat masa bakti 2023-2028 yang dilaksanakan di Balai Kalurahan Mororejo Kapanewon Tempel, Minggu (12/02/2023).
“Dengan dikukuhkan pengurus Rekat, tadi saya lihat struktur organisasinya dari unsur kalurahan sudah masuk seperti dari Destana, harapannya kalau ada kejadian-kejadian tentang kemanusiaan dapat ikut terlibat lebih luas di tingkat kapanewon Tempel,Pemerintah sangat terbantu karena kalau tidak ada relawan tugas kita menjadi sangat berat,” sebut Hendry.
Dalam catatan BPBD Sleman, ungkapnya, sejauh ini telah terdata sebanyak 70 komunitas relawan yang resmi dan dengan terbentuk Rekat maka bertambah menjadi 71 komunitas.
Selanjutnya akan kita dilakukan pendataan sehingga masuk dalam database BPBD Sleman. Hingga kini telah terdata sebanyak 1.732 orang telah terlindungi jaminan sosialnya dari total sebanyak lebih kurang 2.800 relawan.
“Dengan terdata di BPBD pasti punya hak dan kewajiban yang didapatkan, contohnya mendapatkan informasi-informasi terkait pelatihan, kemudian ada perlindungan sosial, BPJS Ketenagakerjaan juga akan dilindungi oleh Pemkab Sleman kalau itu belum bisa semua itu nanti kita akan menuju ke sana,” ungkap dia.
Ketua Rekat, Dwiyanto Hedi Purwoko mengatakan usai dikukuhkan, pihaknya telah menyusun program prioritas, diantaranya menyiapkan agenda pembinaan untuk meningkatkan kapasitas. Termasuk dalam hal pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam penanggulangan bencana.
“Untuk anggota sementara ini ada 43 orang dan 13 personel sebagai pengurus. Kami berharap ke depan bisa bersinergi, baik di Muspika Kapanewon Tempel maupun dengan BPBD Sleman, untu saat ini kita bekerja untuk wilayah Tempel, tapi tidak menutup kemungkinan dapat membantu di sekitar wilayah Tempel,” sebut Hedi.
Panewu Tempel, Agung Dwi Marwoto SH M Si menyatakan apresiasi dengan terbentuk Rekat di wilayahnya. Keberadaanya sangat dibutuhkan dalam rangka membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana alam.
“Kita sangat bersyukur telah dibentuk Rekat, harapannya kita dapat berkolaborasi dalam upaya penanganan kebencanaan,” tutur Agung. (*)