Krjogja.com - YOGYA - Jelang berakhirnya tahun 2022, Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY menyelenggarakan kegiatan bertepatan dengan hari jadi perbankan Pemda DIY dan Bank BPD DIY ke-61 dengan berbagai rangkaian acara besar dan salah satunya event Malioboro Run BPD DIY pada Minggu (11/12/2022).
Event lari bertajuk pengenalan heritage dan promosi sport tourim Yogyakarta yang digelar akhir pekan ini berhasil menyedot 2.000 peserta . Terbukti sejak pengambilan paket lomba (race pack) peserta selama dua hari di MCC Lobby Hotel Grand Inna Malioboro pada Jumat dan Sabtu, 9 – 10 Desember 2022 dari jam 10.00 – 18.00 WIB.
Di ajang itu, Widya Herbal Indonesia membuka gerai layanan untuk ribuan peserta yang melalukan registrasi (racepack) dari berbagai daerah di Indonesia, baik mereka yang mengikuti kategori 5K (kilometer) maupun 10K (kilometer). Total keseluruhan pesertanya mencapai 2.000 pelari.
Layanan yang diberikan diantaranya pengecekkan usia biologis, konsultasi kesehatan dan edukasi pengenalan aplikasi telemedicine Widya Herbal.
“Selama dua hari pelaksanaan race pack Malioboro Run, pelari yang datang untuk memeriksakan kesehatan hampir sebagian besar memiliki usia yang jauh lebih muda dibandingkan usia kronologisnya. Perlu diketahui usia biologis tidak selalu sama dengan usia kronologis atau tanggal lahir, sebab usia biologis dilihat berdasarkan kesehatan fisik didukung dengan keadaan zat penyusun tubuh lainnya seperti kadar air, lemak, kolesterol, protein, bahkan tidak adanya kerusakan sel, “ kata Aries Ikawati Arifah selaku CEO / Chief Executive Officer Widya Herbal Indonesia.
Tak hanya pengecekan usia biologis, Widya Herbal Indonesia juga mengedukasi kepada beberapa pelari tentang kepedulian pada usia biologis dan kesehatan melalui layanan telemedicine bernama Widya Herbal yang mudah ditemukan di playstore dan app store.
“Aplikasi ini dapat diunduh dengan mudah melalui google playstoe maupun app store,” tambah Aries Ikawati Arifah merupakan Chief Executive Officer (CEO) Widya Herbal Indonesia.
Inovasi teknologi yang mudah digunakan ini hadir dengan skrining atau pendeteksi dini melalui fitur unggulan Scan Lidah yang mampu mendeteksi penyakit dan menghindari tingkat keparahan suatu penyakit. Bagian lidah yang dilihat ialah warna lidah dan nodul atau papila.
Keuntungan mengunakan scan lidah dibanding sistem biometrik lainnya seperti sidik jari, penginderaan suara, maupun pemindaian retina adalah tekstur dan bentuk fisiologis lidah tetap konstan.
“Penggunaan scan lidah ini menjadi solusi untuk pendekteksi kesehatan secara cepat, tepat, dan efisien. Mengingat, kami pun menyediakan layanan personalized medicine dengan kesediaan tim medis lengkap, tak cuma berkonsultasi dengan dokter saja tetapi juga dengan tim apoteker,” kata Dwiocta Syafitri sebagai Marketing Widya Herbal Indonesia. (*)