SLEMAN, KRJOGJA.com - Sebanyak 50 guru IPA SMP Muhammadiyah se-Kabupaten Sleman mengikuti pelatihan Laboratorium Virtual diselenggarakan oleh Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin-Selasa (07-08/06/2021) lalu. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh adanya keterbatasan pada pembelajaran IPA di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan siswa belajar mandiri di rumah.
Ika Maryani MPd, Ketua Tim LPPM - UAD mengatakan, praktikum yang seyogyanya dilaksanakan untuk membentuk keterampilan proses tidak dapat maksimal dilakukan. "Hal ini dikarenakan keterbatasan keterampilan guru dan fasilitas yang dimiliki siswa di rumah. Dampaknya, hasil belajar siswa merosot tajam, pemahamannya terhadap materi juga tidak maksimal," kata Ika Maryani, Kamis (10/06/2021).
Dikatakan Ika Maryani, pelatihan daring (dalam jaringan) yang berlangsung selama dua hari merupakan embrio kolaborasi UAD dengan Musyawarah Guru Muhammadiyah Mata Pelajaran IPA (MGMMP) SMP Muhammadiyah Sleman dalam pengembangan pembelajaran IPA di era New Normal.
Dalam sambutannya, Ketua Badan Kerja Sama Sekolah (BKS) SMP Muhammadiyah, Hasanudin SPdI MPd mengapresiasi UAD yang telah menggandeng guru-guru hebat di lingkungan SMP Muhammadiyah Kabupaten Sleman dalam program ini. "Pelatihan ini mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas guru khususnya di masa pandemi untuk terus berinovasi dalam pembelajaran," imbuh Amin Rosadi MPd (Ketua MGMMP - SMP Kab Sleman).
Selama dua hari berturut-turut, Ika Maryani MPd, Okimustafa MPdSi dan Efi Kurniasari SPd secara bergantian menyampaikan materi tentang model pembelajaran IPA terpadu SMP, penggunaan aplikasi Tracker dan PhET Simulation, serta pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk mengembangkan laboratorium virtual. Di Akhir acara, seluruh pelatih dan peserta menyepakati pembagian tugas untuk pengembangan LKPD yang akan menjadi karya kolaboratif guru-dosen berupa kumpulan LKPD IPA SMP berbasis laboratorium virtual.
Ditambahkan Ika Maryani, pendampingan masih akan terus dilakukan di bulan Juli-September agar seluruh sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Sleman dapat terpapar model ini. "Harapannya, model ini mampu mengatasi permasalahan pembelajaran IPA di masa Pandemi Covid-19 dan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA di era New Normal khususnya tahun ajaran 2021/ 2022," ucapnya. (Jay)
Â