SLEMAN, KRJOGJA.com - Pasangan suami istri, Budi Prihatini (56) dan Yuda Asta Birawa (57) menjadi perbincangan warganet sejak Selasa (9/2/2021) kemarin. Seorang dokter mengunggah cuitan yang kemudian viral, menceritakan kebaikan pasangan tersebut memberikan pempek produknya secara gratis pada tenaga kesehatan (nakes) selama pandemi Covid.
Sampai saat ini mereka sudah mengirimkan pempek ke beberapa rumah sakit. Bahkan ada yang memberikan ucapan terimakasih karena merasa begitu tergerak dengan kegiatan yang dilakukan Pempek Samsar.
“Seingat kami ke Panti Rapih, RS Bhayangkara, Hermina, RS Prambanan, RS Islam Kalasan dan beberapa rumah sakit lainnya. Biasanya kurang lebih 30 sampai 40 paket. Sekarang ini kami berusaha sempatkan kirim sesering mungkin karena kami ingin membantu nakes, saya ga bisa bantu rawat pasien, ya saya bisa bantu dengan kasih paket makanan, apalagi kalo bisa menginspirasi temen-temen lain untuk berbagi,†sambung Budi.
Pempek Samsar Budi dan Yuda awalnya diinisiasi anak-anaknya saat masih kuliah. Mereka meminta Budi membuat pempek untuk dijualkan pada siapapun yang berminat, dengan tujuan menambah uang jajan.
Kemampuan membuat pempek didapatkan Budi saat tinggal di Palembang. Saat itu ia membuat pempek bersama mertua saat sang suami bekerja, dan ternyata mendapat apresiasi karena rasa yang enak.
“Teman-teman anak-anak tahu karena kami saat itu baru pindah dari Palembang. Ada satu-dua yang pesan, komunitas dan tetangga memesan lalu lama kelamaan bertambah banyak. Kami sempat buka di dekat PKU Muhammadiyah Yogyakarta di pinggir jalan. Tapi saat itu belum banyak yang tahu, ya tidak banyak yang beli jualan kami, itu sekitar 2014 hanya 3 bulan saja,†lanjut dia.
Tak ingin berhenti, usaha Pempek Samsar terus berjalan dari rumah dan dibantu melalui sosial media, hingga kini anak-anak Budi dan Yuda sudah berada di Jakarta untuk berkarya. “Dulu anak-anak masih kontrak di Janti, terus pindah ke Kalasan sekitar tahun 2014. Anak-anak pulang kuliah antar pesanan dari Kalasan ke tujuan. Begitu sampai ada aplikasi online dan berkembang ke aplikasi itu,†sambung Yuda.
Sampai saat ini, meski donasi mulai berkurang, dalam sebulan mereka berusaha minimal empat kali mengirimkan pempek kepada tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit. Keduanya mengaku tak takut berbagi meski saat ini kondisi sama-sama sulit untuk semua.
“Jangan pernah takut untuk berbagi, rejeki kita adalah rejeki sesama. Tuhan pasti balas dsn lipatgandakan rejeki kita semua,†pungkas pasangan yang dahulu berprofesi sebagai karyawan swasta ini. (Fxh)