sleman

Ada Jeda Satu Jam Ganti Shift, Februari Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Rabu, 6 Januari 2021 | 13:09 WIB
Bupati Sleman saat mengecek fasilitas cuci tangan (Hasto Sutadi)

SLEMAN (KR) - Pembelajaran secara tatap muka di Sleman rencananya dimulai pada 1 Februari mendatang. Kebijakan ini sementara diterapkan untuk jenjang SD dan SMP, belum menyasar TK dan PAUD

”Pelaksanaannya serentak untuk SD dan SMP pada 1 Februari 2021. Sekolah sudah diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarana penunjang,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo di sela meninjau sejumlah sekolahan di wilayah Sleman Barat, Selasa (5/1).

Bupati didampingi Sekda Harda Kiswaya dan Kepala Dinas Pendidikan Ery Widaryana melihat kesiapan pembelajaran tatap muka di SD Cebongan Mlati, SD Margomulyo 1 Seyegan dan SD Krapyak Sidoarum Godean. Sedang untuk SMP mengunjungi SMPN 1 Seyegan, SMP Muh Minggir dan SMPN 3 Godean.

Menurut Bupati, sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka, siswa harus terlebih dulu mendapat persetujuan dari orangtua. Kalau pihak wali murid belum menyetujui, sekolah harus tetap memberikan layanan pendidikan secara online. ”Berapa pun yang membutuhkan layanan online harus dilayani, tidak boleh ditinggal,” tegasnya.

Lebih jauh dijelaskan, sekolah tatap muka nantinya akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Skemanya adalah penerapan Cita Mas Jajar (cuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan jaga jarak) yang merupakan kunci untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Contoh teknisnya semisal tempat duduk siswa dibuat berjarak, siswa wajib mengenakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun sebelum masuk ruang kelas.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan, sudah banyak orang tua

yang memberikan persetujuan untuk penyelenggaraan sekolah tatap muka. ”Kami sudah melakukan persiapan sejak November lalu, termasuk meminta persetujuan orangtua. Sekolah juga sudah membuat skenario pembelajaran tatap muka, mulai dari kedatangan siswa sampai pulang,” tukasnya.

Namun demikian, wali murid masih berhak membatalkan persetujuan apabila pertimbangannya adalah eskalasi kasus Covid-19. Pembelajaran di bulan Februari nanti dilakukan dengan sangat terbatas dan hati-hati. Tiap kurun waktu tertentu akan dilaksanakan evaluasi. ”Kami akan menginventarisasi sekolah mana saja yang siap membuka pembelajaran tatap muka, serta berkoordinasi dengan Satgas Covid-19,” imbuhnya.

Pada tahap awal, pembelajaran tatap muka tidak dilaksanakan secara full melainkan dengan sistem shift. Pengaturan jadwal masuk pun sepenuhnya menjadi wewenang sekolah. ”Yang jelas ada jeda sekitar 1 jam untuk tiap shift,” tandas Ery. (Has)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB