SLEMAN, KRJOGJA.com - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) DIY masih menghadapi tantangan berat dimana bisnis belum berjalan dampak pandemi Covid-19. Untuk itu, pelaku biro perjalanan dan travel agent yang bergabung dalam DPD Asita DIY diminta tidak berpikir konvensional dengan mengembangkan pola pikir mindset dan mempunyai inovasi sesuai tren pariwisata masa pandemi Covid-19.
Ketua DPD Asita DIY Hery Setyawan mengatakan telah terjadi pergeseran dan perubahan di seluruh lini industri pariwisata sejak pandemi, tidak terkecuali pelaku biro perjalanan wisata maupun travel agent. Wisatawan kini lebih memilih berwisata menggunakan kendaraan pribadi demi keamanan dan kenyaman sejak pandemi, terlebih dengan semakin mudahnya akses jalan tol saat ini.
"Kita harus memutar otak betul dengan tantangan berat tersebut dengan mengajak generasi muda Asita DIY untuk memperkuat kemampuan informasi teknologi dan membuat paket-paket kecil menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru di era pandemi Covid-10 ini. Kita ingin memancing kreativitas teman-teman Asita DIY agar bisa tetap berkontribusi dalam menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di DIY," tutur Hery usai Pelantikan DPD Asita DIY 2020 hingga 2025 yang diselenggarakan secara hybrid sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di Studio GM Production Jalan Perumnas 236 Mundusaren Caturtunggal Depok Sleman, Selasa (3/11).
Hery meminta seluruh pengurus maupun anggota Asita DIY bisa berinovasi, memiliki terobosan dan sebagainya demi kemajuan pariwisata. Pihaknya pun senantiasa mendukung agar DIY yang berbasis budaya sebagai daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara.
"Kami siap bekerjasama dengan berbagai pihak untuk bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19," imbuh Pemilik PT Total Nusa Tour Travel tersebut
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo menuturkan pelantikan DPD Asita periode 2020 hingga 2025 ini merupakan kepengurusan paling berat di tengah situasi pandemi Covid-19. Selain pandemi, trend pariwisata yang lebih ke self traveller dan menggunakan kendaraan pribadi juga berubah sehingga menjadi tantangan bagi DPD Asita DIY yang baru.
" Artinya harus bisa menyesuaikan diri di tengah era disrupsi dimana terjadi perubahan besar-besaran di berbagai sektor, termasuk industri pariwisata. Jika Asita DIY masih mau bertahan atau survive maka harus berubah tidak seperti yang dulu dengan digital mindset dan mempunyai inovasi sesuai tren pariwisata," jelasnya. (Ira)