sleman

Jaga Kondisi, Warriors Pro Speed Skating Tetap Latihan

Sabtu, 31 Oktober 2020 | 11:48 WIB
Para atlet Warriors Pro Speed Skating Club bersama pelatih Bayu Aji Saputra (no 3 dari kiri, belakang) saat menjalani latihan di lapangan parkir Stadion Maguwoharjo, Sleman. KR-Abrar

SLEMAN, KRJOGJA.com - Untuk menjaga kondisi fisik selama pandemi covid-19 para atlet dari Warriors Pro Speed Skating Club Sleman tetap menjalani aktivitas latihan di lapangan parkir Timur Stadion Maguwoharjo Sleman. Saat ini Warriors Pro Speed Skating memiliki 8 atlet, 4 putra dan 4 putri.

“Selain untuk menjaga kondisi fisik, latihan rutin dua kali dalam seminggu setiap Kamis dan Minggu juga persiapan para atlet guna mengikuti kejuaraan sepatu roda musim mendatang,” ujar Bayu Aji Saputra, pelatih Warriors Pro Speed Skating kepada KR di sela latihan, Kamis (29/10) lalu.

Menurut Bayu, dari 8 atlet yang dimiliki Warriors Pro Speed Skating, Alhamdulillah hampir semua dari mereka telah merasakan juara. Ke-8 atlet yang dimiliki klub Warriors ini mereka berasal dari tiga daerah berbeda di DIY, yaitu Bantul, Kota Yogya dan Sleman. Ke-8 atlet tersebut yaitu Moreno Bintang Wijanarko, Keyla Putri Sanjaya, Kaysha Putri Sanjaya, Leonel Putra Sanjaya, Arkka Gannera Alvaro, Muhammad Fathin Abdul Maliq, Rajendra Zaki Alkhanza, Shafa Alizza dan Septia Nur Abidah. “Dari 8 atlet yang dipunyai Warriors Pro Speed Skating, tiga di antaranya mereka bersaudara yaitu Keyla, Kaysha dan Leonel yang merupakan putra dari Dody Sanjaya. Yang paling tua Kayla, yang saat ini siswa kelas VIII SMP Stella Duce,” terang Bayu.

Prestasi juara yang pernah dirasakan atlet Warriors Pro Speed Skating Sleman di antaranya Kaysha juara kejuaraan sepatu roda tingkat internasional di Jerman. Dia merebut 3 medali emas dan menjadi atlet yang meraih MVP kelas cadet,disusul Arkka merebut 2 medali emas dalam Porda DIY 2019, Moreno merebut medali emas nomor beregu relay dan menyabet medali perak nomor perorangan.

“Saat ada kejuaraan, semua atlet pasti diikutkan, tapi kita harus pintar-pintar memilih event sepatu roda bergengsi baik nasional maupun internasional. Para atlet yang mengikuti kejuaraan dengan biaya sendiri. Setiap bulannya para atlet kita tarik iuran Rp 300 ribu per atlet,” sambungnya.

Diakui Bayu, saat korona merebak anak asuhnya diliburkan selama 3 bulan, sekalian untuk merileksasi otot-otot dan pikiran. “Baru 2 bulan terakhir ini kita latihan untuk mengembalikan kondisi dengan games,juga sepedaan dan latihan itu merupakan kebutuhan atlet yang harus dijalani,” tutup Bayu. (Rar)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB