SLEMAN, KRJOGJA.com - Beberapa waktu lalu kabar ditemukannya tuna wisma yang kerap berada di Jalan Jenengan Raya Maguwoharjo sempat menyita perhatian warganet. Ia diketahui tinggal di sebuah lahan kosong yang juga menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ilegal oleh orang-orang tak bertanggungjawab.
Mas Kris, tuna wisma yang disebut mengalami depresi sudah dievakuasi dan hidup lebih baik tinggal bersama rekannya. Kini, giliran lahan kosong di Jenengan Raya yang menjadi perhatian.
Komunitas Garuk Sampah yang dikomando Bekti Maulana lantas melakukan aksi nyata. Bersama relawan yang tanpa pamrih, mereka membersihkan serakan sampah yang memenuhi sepanjang tepian jalan di kawasan lahan kosong tersebut.
Dua minggu mereka berjuang, berjibaku dengan bau sampah demi melihat lingkungan bersih. “Sebenarnya 2016 lalu kami bersama mahasiswa Sanata Dharma pernah membersihkan tempat ini, tapi pada 2018 lalu saya mulai tidak bisa memantau dan ternyata dipakai lagi jadi pembuangan sampah ilegal,†ungkap Bekti, Rabu (22/7/2020).
Merasa sangat prihatin, Bekti bersama beberapa relawan lantas melakukan pembersihan di lokasi tersebut. Setiap hari seluangnya waktu, mereka berkumpul dan melakukan aksi membersihkan sampah.
“Beberapa hari lalu baru selesai, kami hubungi dinas terkait di Sleman untuk meminta bantuan dam truk. Sekarang sudah diangkut semua dan kami berniat mungkin memperindah lahan kosong itu dengan tanaman agar tidak jadi pembuangan sampah lagi. Sudah diberikan papan larangan juga oleh Kabupaten Sleman, siapa melanggar dan ketahuan bisa didenda Rp 50 juta atau kurungan 3 bulan,†imbuhnya.
Bekti berharap, masyarakat tak lagi membuang sampah sembarangan dan berusaha sebisa mungkin ikut menjaga lingkungan sekitar. “Di manapun, tidak hanya di Jenengan Raya ini, mulai dari diri sendiri dulu jangan buang sampah sembarangan,†pungkas dia. (Fxh)