SLEMAN, KRJOGJA.com - Pemkab Sleman akan memperpanjang pembebasan pajak hotel dan restoran hingga Juli 2020. Kebijakan itu diambil sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada pelaku pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.
Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman Haris Sutarto SE MT menjelaskan, sebelumnya pembebasan pajak hotel dan restoran pada bulan Apri dan Mei 2020. Namun karena kondisi darurat diperpanjang, Pemkab Sleman kemudian juga memperpanjang pembebasan pajak hotel dan restoran selama dua bulan.
"Sektor ekonomi sampai saat ini belum pulih dan banyak hotel serta restoran belum operasi. Makanya kami rencananya memperpanjang pembebasan pajak hotel dan restoran pada Juni hingga Juli 2020," jelas Haris di kantornya.
Menurutnya, draf Surat Keputusan (SK) Bupati untuk pengurangan 100 persen pajak hotel dan restoran sedang disusun. Kemungkinan minggu depan sudah ditandatangani sehingga bisa segera disosialisasikan ke pengelola hotel dan restoran di Kabupaten Sleman.
"Pembebasan pajak ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada pelaku usaha, khususnya sektor pariwisata. Makanya dalam waktu dekat, para pengelola hotel dan restoran akan kami sosialisasikan tentang kebijakan ini," terangnya.
Dikatakan, rata-rata Pendapatan Asli Daerah (PAD) tiap bulannya, untuk hotel dan restoran masing-masing minimal sekitar Rp 6-7 miliar. Tahun ini, pajak hotel ditargetkan Rp 114 miliar. Sedangkan untuk pendapatan pajak restoran Rp 111 miliar.
"Namun karena adanya pandemi Covid-19, target pendapatan pajak hotel hanya Rp 31 miliar. Untuk pendapatan pajak restoran sekitar Rp 34 miliar. Alasan lebih tinggi target pajak restoran karena masih banyak restoran yang buka," terang Haris.
Ditambahkan, kontribusi pajak hotel dan restoran dalam PAD tahun 2019 cukup besar. Dimana tahun kemarin, total PAD di Kabupaten Sleman sekitar Rp 969 miliar. Sedangkan pendapatan pajak hotel dan restoran sekitar Rp 231 miliar. "Kontribusinya cukup besar yakni 24 persen dari total PAD di Sleman," jelas Haris. (Sni)