SLEMAN, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman tengah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi guna membuat aplikasi guna menjaring masyarakat yang datang ke supermarket di Mlati Sleman dalam kurun waktu 25 April hingga 4 Mei 2020. Setelah mengetahui siapa saja yang mengunungi supermarket tersebut kemudian Dinkes akan melakukan rapid test terhadap mereka.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan, kuota alat rapid tes yang dimiliki saat ini terbatas. Padahal diyakin jumlah pengunjung di supermarket tersebut cukup banyak. Sehingga pihaknya akan melakukan seleksi masyarakat yang harus menjalani rapid tes.
"Stok alat rapid test yang dimiliki Dinkes Sleman tersisa 400 unit. Tapi kami telah melakukan pengadaan dan rencananya sejumlah 2.000 unit alat rapid test akan tiba Senin (11/5). Selain itu, kami juga tetap mengajukan pengadaan alat rapid test ke Dinas Kesehatan DIY," terang Joko Hastaryo di Sleman.
Terkait kemungkinan munculnya klaster baru, Joko tidak manampik hal itu. Namun berharap tak ada kasus positif dalam kasus di supermarket tersebut.
Sejauh ini presentase kasus positif saat dilakukan rapid test sebesar 10 hingga 20 persen. "Jika nanti ada satu saja kasus terkonfirmasi positif, kluster baru penularan bisa saja terbentuk," bebernya.
Dalam pernyataan resminya, Bupati Sleman Sri Purnomo mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Sleman akan melakukan RDT massal pada pengunjung Indogrosir tanggal 12 hingga 14 Mei di GOR Pangukan Sleman. Pengunjung yang dimaksud adalah pengunjung yang datang pada tanggal 25 April hingga 4 Mei 2020.
Selain itu Diskominfo Sleman sedang membuat protokol penyeleksian peserta RDT massal melalui aplikasi. Peserta test bisa mendaftar menggunakan aplikasi tersebut. "Kuota RDT di GOR Pangukan Sleman sebanyak 1.500 RDT yang akan dibagi dalam 3 hari berturutturut," ungkap Bupati.
Sementara Ketua Komisi ADPRD Sleman Ani Martanti menambahkan, terkait rapid test massal tersebut, saat ini ada 57 orang yang menunjukan hasil reaktif. Untuk kepastian apakah ada karyawan yang positif Covid-19, masih menunggu hasil swab tenggorokan yang telah dilakukan.
"Jika ada karyawan yang positif, Pemkab Sleman akan mengambil langkah untuk segera melakukan test massal terhadap pengunjung. Untuk opsi dan mekanisme rapid test terhadap pengunjung sendiri saat ini masih dalam pembahasan," paparnya. (Aha)