SLEMAN, KRJOGJA.com - Semakin mewabahnya virus corona di dunia membuat semua sektor terkena imbas, termasuk pemilihan kepala desa (pilkades) di Kabupaten Sleman. Berdasarkan surat edaran yang diturunkan Bupati Sleman, Sri Purnomo, pilkades harus ditunda menyusul mewabahnya virus corona.
Pilkades di Sleman rencananya berlangsung pada 29 Maret 2020. Namun, karena pandemi virus corona, Bupati Sri Purnomo menunda pelaksanaan pilkades. Ini sesuai dengan Maklumat Kapolri nomor Mak/2/III/2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran COVID-19.
Salah satu calon kepala Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, Setiawan mengungkapkan rasa setujunya dengan penundaan itu. Sebab, saat ini, yang paling utama adalah kesehatan dan keselamatan warga masyarakat.
"Kita setuju dengan program pemerintah itu. Bagaimanapun kesehatan masyarakat menjadi yang utama. Kita harus punya sikap dengan program pemerintah yang dimaklumatkan,†ungkapnya kepada KRjogja.com, Rabu (1/4/2020).
Dia menjelaskan, Covid-19 ini cukup berbahaya jika terus menerus menyebar. Perekonomian Desa Hargobinangun yang mengandalkan pariwisata pun mulai lesu. “Kita tidak boleh larut dalam kesedihan ini. Maka, harus bersama-sama mengantisipasi virus corona. Kita harus fokus pada misi kemanusiaan bersama agar tak terjangkit corona,†tambahnya.
Ditambahkannya, warga pun berdaya dengan menyemprot disinfektan ke rumah-rumah sekitar dengan harapan mencegah virus itu menyebar di desanya. Setiawan juga terlibat dalam kegiatan kemanusiaan tersebut. “Harapan saya tidak muluk-muluk, agar desa tempat saya lahir ini terhindar dari wabah virus corona,†tandasnya.
Setiawan berharap wabah virus corona bisa segera berakhir dan masyarakat mulai memulihkan perekonomian bersama. (R-1)