sleman

Pemuda Hargobinangun Produksi Masker Gratis untuk Warga

Selasa, 31 Maret 2020 | 15:54 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Penggunaan masker kain dengan tambahan tisu menurut sebagian orang mampu menahan penyebaran virus meski tak sedikit yang menilai kurang efektif. Namun tak ada banyak pilihan untuk membuat warga yang masih harus beraktivitas luar ruangan merasa aman dan tenang ketika masker sekali pakai berbahan klinis sukar didapatkan.

Pemuda Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman mencoba merespon situasi tersebut dengan cepat. Mereka turun memperdayakan penjahit rumahan yang ada di desanya untuk membuat masker.  Setidaknya ada sepuluh penjahit yang dilibatkan untuk membuat masker. Produksi sudah dilakukan sampai Selasa (31/03/2020) hari ini di mana nantinya akan disebarkan ke masyarakat yang membutuhkan secara gratis.

''Ada sepuluh penjahit yang kami libatkan. Jujur saja awalnya saya tidak tahu, ketika itu ada beberapa pemuda datang ke rumah kemudian melontarkan ide membuat masker, sekaligus untuk memperdayakan usaha rumahan yang ada di desa kami. Langsung saja kita eksekusi karena di luar orang yang membutuhkan sangat banyak,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Desa Hargobinangun, Amin Sarjito SH.

Hingga saat ini, produksi masih terus dilakukan dengan target 5000 buah. Nantinya akan didistribusikan gratis untuk masyarakat yang membutuhkan juga warga terdampak erupsi Merapi.

“Awalnya kami hanya ingin membuat sekitar 3 sampai 4 ribu masker, ternyata setelah berjalan satu minggu permintaannya meningkat sampai teman-teman penjahit kewalahan. 'Semula kami hanya melibatkan 4 sampai 5 penjahit, tapi sekarang kami melibatkan 10 penjahit karena permintaannya meningkat,” sambung Ari Murti, wakil rakyat yang ikut berpartisipasi dalam aksi nyata pemuda Hargobinangun.

Menurut dia, para penjahit rumahan ini hanya diminta untuk mengerjakan karena kain sudah disediakan oleh pemuda desa. Mereka dibayar biaya jasa dan benang yakni Rp 2.500 per maskernya.

“Setiap masker kami hargai Rp 2.500 dan mereka kami suruh buat 5000 masker. Biar semua kebagian, maka satu penjahit kita suruh buat 500 masker. Harapannya teman-teman penjahit juga bisa dapat penghasilan karena rata-rata para suami terdampak Corona, di mana objek wisata lereng Merapi tutup seluruhnya,” ungkapnya lagi. (Fxh)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB