sleman

Cerita Budhi Hermanto dan Aksi 'Heroik' Penjahit Jogja Bikin APD Untuk RS

Selasa, 24 Maret 2020 | 21:13 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Lini masa twitter beberapa hari terakhir sempat disita perhatiannya dengan gerakan sederhana Budhi Hermanto, seorang netizen yang juga Direktur Klinik Adiwarga Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Ia mencurahkan isi hati terkait kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga kesehatan yang menjadi garda depan penanganan Corona Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia.

Tak disangka cuitan tersebut mendapat respon luar biasa dari para penjahit rumahan di Yogyakarta. Tiga kelompok langsung bergerak cepat, memproduksi ‘baju zirah’ bagi para pejuang tenaga kesehatan di barisan paling depan penanganan Corona.

Budhi menceritakan tiga kelompok penjahit rumahan di Yogyakarta mulai menguji APD Selasa hari ini untuk rumah sakit. Seminggu kedepan, mereka siap beraksi nyata membuat 150 APD untuk didistribusikan ke rumah sakit yang membutuhkan.

Jumlah tersebut masih sangat sedikit, karena untuk satu pasien Corona dalam sehari saja membutuhkan paling tidak 3 APD bagi tenaga kesehatan. “Kalau 10 pasien maka butuh 30 per hari, padahal pasien tidak hanya sehari dirawat, ini yang kemudian menurut kami jumlahnya masih sangat sedikit. Belum rumah sakit atau faskes dan klinik di daerah yang sangat mungkin menjadi penerima pertama pasien dengan gejala virus ini,” ungkap Budhi pada wartawan, Selasa (24/3/2020).

Karena itu Budhi berharap banyak penjahit lain yang tergerak dan ikut membantu produksi APD tersebut. Kalaupun harus dihitung ongkos produksinya, Budhi mengaku tak keberatan asal paramedis di jalur terdepan penanganan Corona bisa lebih aman.

Untuk 150 APD pertama yang dibuat di Yogyakarta, para penjahit luar biasa dari tiga kelompok tadi tak ingin dibayar. “Satu minggu itu mereka hanya saya belikan makan siang, saya punya uang Rp 1 juta ya itu untuk mereka makan siang dan ya seadanya untuk kerjakan satu minggu, ya itu yang saya lakukan. Ada dari Kota dan Sleman, mereka tak mau disebutkan,” ungkapnya mengisahkan.

Seturut rencana, 150 APD pertama yang diproduksi para penjahit rumahan akan didistribusikan untuk rumah sakit rujukan di Yogyakarta. Namun ia masih akan berkoordinasi, mana rumah sakit yang sangat membutuhkan APD saat ini.

Di daerah lain menurut Budhi sudah ada yang berniat melakukan gerak serupa. Di Jakarta, Bandung ada yang ingin memproduksi APD namun masih terbatas bahan-bahan. Pola dan standar bahan ia bagikan melalui jejaring online dan kemudian bisa menjadi pedoman pembuatan.

Budhi kini berupaya menembus Sritex di Solo yang diketahui memproduksi bahan-bahan untuk APD yang anti air sebagai standar prosedur. “Saya tahu, ada pabrik di solo bernama Sritex yang memproduksi kain ini. Aku kemaren sudah ngobrol semoga mereka mau menyediakan kain dengan harga relatif terjangkau,” sambung dia.

Budhi berharap semakin banyak orang tergerak bersama membantu penanganan Virus Corona di Indonesia. Namun selain itu, ia berharap pasien positif tak terus-menerus bertambah dan pandemi Corona segera hilang dari bumi Indonesia. (Fxh)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB