SLEMAN, KRJOGJA.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, update tentang cuaca termasuk peringatan dini sudah rutin dilakukan. Informasi tersebut dapat diakses masyarakat luas, melalui website, hingga media sosial resmi BMKG seperti Facebook, Twitter, Instagram hingga Telegram.
Informasi cuaca disampaikan selama tujuh hari kedepan dan terus diulang setiap harinya. Bahkan saat ada cuaca ekstrim, maka peringatan dini bisa disampaikan untuk tiga jam ke depan. Jika hasil monitoring radar berpotensi terjadi cuaca ekstrim, maka update cuaca disampaikan setiap jam.
Termasuk saat kejadian susur sungai di Kecamatan Turi, Jumat (21/02/2020) kemarin. Saat itu peringatan dini sudah disampaikan pukul 13.15 WIB. Berdasarkan hasil pengamatan radar di Stasiun Klimatologi Mlati Sleman, ada awan cumulonimbus (cb) yang berpotensi masuk ke DIY melalui Kabupaten Sleman.
Baca juga :
Polda DIY Tetapkan Pembina IYA Sebagai Tersangka
Dua Korban Belum Ketemu, Relawan Lakukan Mediasi Spiritual
Tragedi Susur Sungai Diharapkan Jadi Pelajaran
"Saat itu sudah ada peringatan dini yang berlaku untuk pukul 13.45 WIB - 15.45 WIB. Namun, setelah periode tersebut kembali terpantau ada awan cb yang menggantung di luar DIY dan dalam 30 menit diperkirakan akan masuk ke Sleman bagian utara. Saat itu juga kita keluarkan peringatan dini hingga pukul 16.30 WIB," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di kantor Stasiun Klimatologi Mlati, Sabtu (22/02/2020).
Ternyata peringatan itu memang benar terjadi. Hujan deras memang mengguyur pada pukul tersebut, termasuk di lokasi kegiatan susur sungai. "Kami tentu merasa sangat prihatin. Mengingat saat ini informasi tentang cuaca sudah kita sebarluaskan. Baik melalui sosial media resmi kami, hingga televisi," jelasnya.
Ketika disinggung apakah dari BMKG pernah dimintai informasi cuaca dengan pihak penyelenggara, Dwikorita mengaku tidak ada. (Awh)