SLEMAN, KRJOGJA.com - Sebanyak empat driver grabcar dari Front Independen Driver Online Indonesia (FI) melakukan aksi mogok makan. Aksi tersebut sebagai bentuk perlawanan tanpa kekerasan lantaran mereka banyak dirugikan oleh managemen aplikator Grab.
Aksi tersebut untuk penegasan bahwa driver sebagai mitra aplikator tidak bisa diperlakukan sewenang-wenang. Mereka bukanlah robot yang sekehendak hati bisa diatur menggunakan sistem yang hanya berorientasi pada akumulasi kapital. Banyak skema-skema baru yang membuat driver semakin terjepit dan dirugkan.
"Ini perjuangan yang cukup berat bagi mereka (yang mogok makan), mempertaruhkan nyawa mereka untuk ribuan driver di DIY. Semoga keadilan bisa segera tercapai," kata Koordinator lapangan Andi Kartala kepada KRJOGJA.com di lokasi, Selasa (22/10/2019).
Empat driver tersebut adalah Sabar Gimbal, Sarto, Ucok, dan Raka. Dalam tindakan ini, mereka berpuasa makan dan minum untuk menunjukkan protes sampai tuntutan diterima oleh pihak aplikator. Aksi mogok makan dilakulan di depan kantor Grab Jalan Maguwoharjo, Sleman, DIY.
"Yang jelas kita yang tidak mogok makan akan menjaga mereka. Kita berdoa untuk mereka semoga pengorbanan mereka tidak sia-sia untuk kawan kawan semuanya," ucapnya.
"Nanti akan ada yang berjaga untuk keamanan di lokasi. Beberapa driver akan diplot sehingga tidak meninggalkan pekerjaanya," imbuh Andi.Â
Sementara itu, Yoga penyambung managemen mitra Grab Yogyakarta mengatakan, akan memberikan ruang diskusi dalam hal apapun. Pihaknya juga segera menyampaikan tuntutan-tuntutan kepada managemen Grab.
"Disini saya adalah sebagai penyambung dari managemen kepada mitra. Yang paling penting, kita selalu open diskusi dalam hal apapun. Dan kebijakan apapun itu kita bisa bicarakan bersama untuk duduk bersama. Tuntutan ini akan kami sampaikan ke pihak managemen," pungkasnya.