SLEMAN, KRJOGJA.com - Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) DIY menggelar pertemuan bagi para penggemar maupun pemerhati jagad anggrek,akhir pekan lalu. Pertemuan antara lain diisi dengan pelatihan pengendalian hama anggrek secara terintegrasi oleh Sukirno MSc PhD dari Fakultas Biologi UGM. Tak ketinggalan ada sesi lelang dan bursa tanaman anggrek.
Wakil Bupati (Wabup) Sleman Dra Hj Sri Muslimatun M Kes memberikan motivasi agar para penggemar anggrek terus bisa menuntut ilmu seputar budidaya maupun perawatan anggrek. Termasuk di antaranya pelatihan pengendalian hama, sehingga diharapkan juga suatu saat muncul semacam klinik anggrek. Seorang temannya di Ketandan yang pintar merawat serta mengatasi hama pun sudah biasa dititipi anggrek- anggrek yang perlu rawat inap.
“Ini salah satu bukti, bahwa anggrek termasuk komiditi luar biasa untuk terus dikembangkan. Lebih khusus di Sleman, saya juga senang dengan adanya pameran serta kontes anggrek khas Sleman jenis vanda tricolour, meski baru bisa dilaksanakan dua tahun sekali. Saya pernah lihat langsung pamerannya, dua kali,†urai Muslimatun.
Mewakili Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr Slamet Widiyanto MSc sependapat dengan Wabup Sleman, kedepan diharapkan bisa muncul klinik atau rumah sakit untuk anggrek bahkan tumbuhan atau tanaman secara umum. Pasalnya, sampai saat ini belum pernah ditemukan, berbeda dengan rumah sakit maupun klinik satwa yang sudah berdiri di berbagai tempat. Hadirnya lapangan udara tingkat internasional di Kulonprogo pun akan rutin membutuhkan tanaman, satu di antaranya anggrek. (Yan)