SLEMAN, KRJogja.com - Ratusan peserta ambil bagian dalam Simposium Pengembangan Industri Obat Tradisional dan Peningkatan Penggunaan Obat Tradisional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Sheraton Mustika Yogyakarta, Selasa (20/8/2019). Mereka terdiri dari kalangan akademisi, perwakilan Dinas Kesehatan dari kab/kota di DIY, pengusaha jamu Indonesia hingga pemakai obat tradisional.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Alkes) Kemenkes Engko Sosialine Magdalene mengatakan, simposium ini ditujukan untuk menggabungkan dan meningkatkan obat tradisional pada fasilitas kesehatan. Hal ini sesuai dengan Inpres 6/2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Permenkes 17/2017 tentang Rencana Aksi Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
"Salah satu pilar pada Program Indonesia Sehat adalah Paradigma Sehat melalui promotif preventif. Penggunaan obat tradisional telah terbukti digunakan secara turun temurun untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia," katanya.
Upaya pengembangan industri dan obat tradisional sangat memerlukan komitmen, dalam pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dari semua pemangku kepentingan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya.Â
Simposium dibuka oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang juga menyempatkan diri minim jamu. (Awh)