SLEMAN, KRJOGJA.com - Generasi milenial dinilai kurang memahami makna patriotisme karena hidup di masa yang serba ada dengan kemudahan digital. Tak heran bila kemudian budaya mencintai bangsa meluntur di tengah gerusan mudahnya kebudayaan asing masuk melalui media digital.
Hal tersebut mencuat dalam Sosialisasi Bela Negara bersama Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta dan Kolonel Infanteri Alex Batoek, Analis Madya Ditjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertahanan Sabtu (30/03/2019). Sukamta menyebut saat ini heroisme juga tak tumbuh karena perbedaan masa tersebut.
“Generasi muda yang disebut milenial ini tak punya tantangan eksternal, berbeda dari angkatan 45 atau 66, yang kemudian membuat nasionalisme tergerus. Tidak ada heroisme, banyak kemudahan sarana dan prasarana membuat terlena tak ada kesadaran generasi muda,†ungkapnya.
Hal tersebut menurut Sukamta perlu ditumbuhkan karena dampaknya lambat laun bisa berbahaya terhadap ketahanan bangsa. Sukamta pun mengusulkan diplomasi budaya yang familiar untuk dimasukkan kepada generasi milenial melalui tema menarik.
“Budaya heroisme ini harus dimunculkan, kami usulkan pendekatan komprehensif melalui budaya seperti film, komik, vlog dan media sosial tapi oleh negara lho buatnya, bukan dengan menggurui dan keras tapi menumbuhkan rasa cinta tanah air. Muncul film cinta tanah air tapi tak norak den arogan. Mencari tema yang halus tapi mengandung konten cinta tanah air, kalau perlu subsidi produsernya. Saat ini masih sedikit,†sambungnya.
Di Amerika misalnya, film digunakan sebagai media membangun nasionalisme dengan cara yang smooth dan tidak memaksa. “Dalam setiap film disematkan kalau pahlawannya ya orang Amerika tapi dengan cara yang smooth jadi menarik, orang akan melihat. Ini yang perlu ditumbuhkan saat ini di Indonesia,†tandasnya.
Sementara Kolonel Infanteri Alex Batoek, Analis Madya Ditjen Potensi Pertahanan Kementrian Pertananan menyampaikan sangat mungkin menerapkan pendekatan budaya untuk memupuk nasionalisme di kalangan generasi milenial. Kementrian Pertahanan menurut dia pernah membuat film berjudul Seteru untuk membangkitkan rasa nasionalisme.