sleman

Strategi Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan

Senin, 7 Januari 2019 | 15:15 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Pembangunan underpass Kentungan yang akan dimulai pada 14 Januari mendatang, diharapkan bisa mengurangi kemacetan di simpang Ring Road Utara dan Jalan Kaliurang. Namun, proses pembangunannya membawa konsekuensi peningkatan volume di ruas alternatif yang menjadi pengalihan rute. Untuk mengurangi risiko timbulnya kemacetan, terdapat beberapa alternatif strategi rekayasa lalu lintas yang dapat diterapkan.

"Pengurangan beban dapat dilakukan dengan pengaturan dan pemisahan arus berdasarkan tiga jenis penanganan, yaitu berdasarkan kondisi dan jenis lalu lintas, waktu dan ruang atau zone," kata Peneliti Pusat Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dr Arif Wismadi.

Arif mengatakan, pengaturan jenis lalu lintas sebagai dampak dari adanya pembangunan Underpass Kentungan bisa berdasarkan jarak perjalanan, misalnya perjalanan lintas kota dan lokal. Kendaraan yang akan melewati ring-road hanya untuk melintas hendaknya dihindarkan dan diarahkan melalui rute alternatif sebelum masuk arah kota. Termasuk pengarahan untuk jenis kendaraan berat.

Hanya arus lokal dan kendaraan kecil yang diarahkan untuk melalui rute alternatif sekitar titik pembangunan. Pengaturan berdasarkan waktu dilakukan dengan memperhatikan pola arus puncak, atau kondisi seperti pagi, siang, sore dan malam. Dalam evaluasi setiap pekan akan dapat diketahui pola arus yang terjadi.

"Pengaturan berdasarkan ruang dilakukan pada zona ruang yang terdampak dan titik peralihan antar zona. Untuk zona terdekat dengan lokasi konstruksi lebih diprioritaskan bagi moda kecil dan luwes, seperti sepeda dan sepeda motor. Sedangkan yang terjauh adalah untuk kendaraan berat, besar dan panjang," terang Direktur pada Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan (Simpul Tumbuh) UII tersebut.

Arif menambahkan, pengaturan dan sosialisasi harus luas dan komprehensif, tidak hanya melalui media massa, media sosial, dan aplikasi pemandu rute. Namun juga perlu pemasangan informasi di lapangan. Tentunya media publikasi di lapangan yang mudah terbaca oleh pengendara untuk pengarahan arus bagi tiap jenis kendaraan dan arus lalu lintas, di lokasi yang tepat.

Sebelum telanjur memasuki area yang tidak direkomendasikan. Dengan demikian pilihan perjalanan benar-benar dapat terencana dengan baik. Selain itu, aspek yang sangat penting adalah keselamatan di ruasruas yang terdampak.

"Titik-titik kritis yang berisiko tinggi adalah pada rute alternatif yang melintasi pemukiman, pada simpang-simpang ke arah kawasan permukiman, serta simpang yang berbentuk Y (Y-junction). Rute alternatif dengan simpang Y berisiko tinggi karena ada blind-spot dari kedua arah yang tidak tegak lurus dimana ada kecenderungan kendaraan kurang melambat," tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB