sleman

GO-PAY Dukung Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia

Minggu, 16 Desember 2018 | 09:55 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com -GO-PAY, layanan pembayaran elektronik yang merupakan bagian dari ekosistem aplikasi GOJEK berbagi kisah inspiratif untuk turut membantu terciptanya inklusi finansial di Indonesia.

 

Dalam acara seminar nasional yang bertajuk “Evolusi Finansial Teknologi, Antara Risiko, Peluang dan Tantangan” hari ini, Budi Gandasoebrata – Managing Director GO-PAY mengatakan,

“Semangat kami adalah bagaimana membantu rekan usaha supaya bisa tumbuh. Selain pelanggan dapat menikmati kemudahan pembayaran, dari sisi rekan usaha, mereka merasakan manfaat lain dalam hal pembukuan. Lebih dari itu, dengan GO-PAY, manfaat lain yang dirasakan para pelaku UMKM dan sektor informal adalah bisa membangun sejarah transaksi. Inilah yang nantinya berguna bagi mereka untuk memperoleh layanan perbankan, salah satunya pendanaan. Hingga demikian, GO-PAY pun menjadi jembatan antara sektor informal dan lembaga formal perbankan sehingga dapat mendukung terciptanya inklusi keuangan," ungkap Managing Director GO PAY Budi Gandasoebrata dalam acara seminar bertajuk 'Evolusi Finansial Teknologi antara Risiko, Peluang dan Tantangan.

Budi menjelaskan penetrasi ekosistem ekonomi digital tidak hanya mempermudah masyarakat perkotaan untuk melakukan berbagai transaksi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga berpotensi untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah melalui kesempatan yang diciptakan bagi masyarakat untuk mengakses produk dan jasa keuangan. Karena itu, GO-PAY dianugerahi oleh Bank Indonesia sebagai Perusahaan FinTech Teraktif Pendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), Inklusi dan Edukasi Keuangan serta Pemberdayaan UMKM.

Deputi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia  Akhis Hutabarat menambahkan bahwa untuk mendorong perkembangan inovasi teknologi finansial diperlukan ekosistem yang mendukung karena potensinya yang masih sangat besar dan perlu dioptimalkan demi menciptakan lapangan kerja baru.

Munculnya pemain FinTech unicorn tidak hanya memiliki dampak positif bagi penciptaan lapangan pekerjaan, namun juga mendukung UMKM, memperbesar potensi pariwisata, serta efisiensi supply chain. 

Lebih jauh, Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK - Asteria Diantika yang pada paparannya mengatakan bahwa teknologi finansial dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang belum mempunyai akses terhadap permodalan dan pemasaran. Di samping itu, menurut Asteria, kondisi masyarakat Indonesia saat ini memiliki kecenderungan yang unik, yaitu adanya tingkat inklusi tinggi (67%), namun tingkat literasinya masih rendah (29%), atau lebih tinggi angka pemakaian dibandingkan pengetahuannya. 

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua STIM YKPN Dr. Bambang Soesilo, “Yogyakarta memiliki tingkat inklusi keuangan yang tinggi hampir mencapai 68%. Namun demikian, literasi keuangannya relatif masih rendah yaitu sekitar 29%. Oleh karenanya, sinergi untuk menciptakan ekosistem pendukung teknologi finansial sangat dibutuhkan”.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB