SLEMAN, KRJOGJA.com - Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS) Yogyakarta terus berkembang menjadi pesantren mandiri. Salah satunya karena ditopang dari kegiatan ekonomi pesantren.
Apresiasi juga ditunjukkan dari sejumlah lembaga. Salah satunya Bank Indonesia (BI) baik pusat maupun Kantor Perwakilan Yogyakarta. BI memberikan kepercayaan penuh melalui kerjasama dan pembinaan pengembangan ekonomi. Di antaranya, melalui industri pengolahan roti, air minum, koperasi pesantren, green house dan pengembangan perpustakaan BI Corner.
Guna memberikan motivasi kepada pengelola pondok pesantren yang lain, BI mengundang PPM MBS Yogyakarta menjadi pemateri khusus dalam Indonesia Syari'a Economic Festival di Surabaya, Selasa-Sabtu (11-15/12/2018). Manager Wakaf Center PPM MBS Yogyakarta Nashirul Ahsan menyampaikan materi utama tentang langkah dan strategi pesantren menuju kemandirian ekonomi.
"Di tempat kami memiliki 12 unit usaha. Dan mampu menopang lebih dari 60 persen dari total kebutuhan operasional. Dalam beberapa tahun kedepan, harapannya sudah bisa 100 persen," ujarnya, Rabu (12/12/2018).
Acara yang mengambil tema High Level Discussion Fastabiqul Khairat melalui Pondok Pesantren. PPM MBS dianggap berhasil dan menjadi role model bagi pesantren yang lain.(Awh)