sleman

Pemkab Sleman Revitalisasi Wayang Wong Thengul

Jumat, 23 November 2018 | 11:25 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Guna melestarikan kebudayaan Jawa dan merevitalisasi potensi kesenian yang hampir punah, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman akan mementaskan Wayang Wong Thengul dengan lakon 'Pedang Kangkam Pamor Kencana”', Jum’at (23/11/2018) di Dusun Seyegan Margokaton Seyegan Sleman. Pertunjukan Wayang Wog Thengul ini merupakan pementasan yang pertama kalinya setelah masa vakum sejak tahun 1980 an. 

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara, SH, M.Hum menjelaskan melalui upaya revitalisasi Wayang Wong Thengul ini akan menambah khasanah dan memperkuat potensi kebudayaan di Kabupaten Sleman, sekaligus untuk memperkuat dan memperkokoh keistimewaan DIY. Wayang Wong Thengul mengalami masa kejayaannya pada tahun 1967 hingga 1980 an dan semenjak itu hingga kini mengalami masa kevakuman. 

Menurutnya fenomena tersebut dikarenakan beberapa hal, diantaranya dikarenakan banyak anggota yang pindah tempat tinggal, anggota lanjut usia, keterbatasan sumberdana serta kekurangan alat musik maupun kostum. Padahal, Wayang Wong Thengul merupakan seni pertunjukan teater tradisional kerakyatan yang berkembang di Daerah Istimewa Yogyakarta sejak zaman Jepang. 

"Wayang Wong Thengul merupakan seni tari yang menirukan olah kridha wayang golek/ kayu jadi gerakan kaku dan patah-patah. Wayang wong/ wayang orang biasanya mengambil tema cerita Ramayana dan Mahabarata, akan tetapi Wayang Wong Thengul mengambil tema cerita menak."

Adapun sinopsis cerita 'Pedang Kangkam Pamor Kencana' Negara Koparman akan melengkapi pusaka sebagai lambang kejayaannya yaitu Pedang Kangkam Pamor Kencana. Untuk mewujudkan upaya tersebut maka diutuslah Umarmaya dan Umarmadi. Sesampainya di Nusa Rukmi, Umarmaya menggunakan akal bulusnya, namun hal tersebut diketahui oleh Patih Rasa Tali sehingga pada akhirnya usaha Umarmaya tersebut gagal. Kemudian datanglah Ganggamina dan Gangapati, yang ingin mencari ayahanda Raden Imam Suwangsa. Kedua pemuda tersebut dimanfaatkan oleh Umarmaya dan akan ditanggung dapat bertemu dengan Iman Suwangsa.

Berangkatlah Gangga Mina dan Gangga Pati, dan setelah bertemu dengan Tali Rasa dan Rasa Tali akhirnya keduanya jatuh cinta dan pedang diserahkan kepada kedua pemuda tersebut. Akhirnya Gangga Pati dijadikan Raja di Nusa Rukmi dan Gangga Mina  dijadikan Patih. Dengan demikian terjadilah perdamaian. (*)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB