SLEMAN, KRJOGJA.com - Nama juru bicara Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) Ir Ismail Yusanto sempat ramai diperbincangkan di sosial media karena diundang sebagai penceramah di Masjid Kampus UGM di masa Ramadhan 2018. Namun demikian, pihak Masjid UGM akhirnya memberikan keterangan bawasanya Ismail diundang oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kerohanian Islam dan Lembaga Dakwah Kampus Jamaah Shalahuddin (JS) sebagai alumni sekaligus mantan ketua JS era 80-an.
Ahmad Fauzan, Sekretaris UKM JS mengatakan pihaknya mengundang Ismail Yusanto sebagai personal tanpa embel-embel HTI. Menurut dia, tema yang diambil pun lebih mengarah ke hal keilmuan dan bukan berbicara soal Khilafah.
“Ini lebih memberikan kesempatan kepada almuni JS untuk bisa menyampaikan ilmu-ilmu terkait perjuangan di JS seperti apa. Kami mengundang Pak Ismail sebagai alumni JS, secara personal bukan embel-embel HTI,†ungkapnya lagi.
Tanggal 12 Juni, Ismail Yusanto dijadwalkan memberikan ceramah tentang konsep Islam dalam implementasi kehidupan kontemporer. “Waktunya menjelang buka puasa, kajian Samudra. Pun sudah berkoordinasi dengan Direktorat Kemahasiswaan UGM dan dihandel adik-adik JS,†ungkapnya lagi.
Sementara, terkait dicoretnya Ismail sebagai penceramah oleh pihak kampus, Fauzan mengaku akan terus berkomunikasi dengan rektorat. Ia mengaku setidaknya punya dua pilihan, misalnya dengan mengadakan diskusi panel.
"Jadi memang kita sedang mencari dua opsi. Memang nanti bisa saja diganti atau memang nanti tetap kita adakan (Ismail sebagai penceramah) tapi jadi panel,†pungkasnya.
Pihak rektorat UGM sendiri dijadwalkan memberikan keterangan resmi terkait hal tersebut sore ini. Rektor UGM Prof Panut Mulyono akan menemui wartawan secara langsung untuk menyampaikan keterangan resmi. (Fxh)