SLEMAN, KRJOGJA.com - Dwi Aprilianda (18) mahasiswa semester 1 Jurusan D3 Teknik Informatika meninggal dunia usai mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Mayapala Jungle School Rabu (31/01/2018) kemarin. Dwi meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit saat tiba-tiba lemas ketika tengah berkegiatan rappling di kawasan Jembatan Babarsari Sleman.
Riyanto, ayah almarhum Dwi ketika ditemui wartawan Kamis (01/02/2018) mengungkap kematian anaknya tersebut memang terjadi usai kegiatan Mapala. Selama ini pihak keluarga memang mengetahui Dwi menggemari kegiatan luar ruangan yang resmi dari pihak kampus.
Menurut Riyanto keluarga mendapat kabar duka tersebut Rabu (31/01/2018) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu Dwi sudah berada di RS Hermina yang sempat merawat setelah sebelumnya dibawa oleh panitia dari kampus.
Pihak keluarga yang belum meminta hasil pemeriksaan medis pun mengaku iklas atas kejadian tersebut. Hal tersebut karena mereka tak menemukan tanda kekerasan di tubuh Dwi.
“Siang hari dia (Dwi) mengikuti diksar Mapala di kawasan Babarsari, saya sempat mengantar ke kampus dan semua tampak baik-baik saja. Kamis (01/02/2018) siang sudah dimakamkan karena keluarga ikhlas,†ungkapnya.
Meski demikian, pihak kampus Amikom mengatakan bakal melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. Melalui Wakil Rektor III Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi pihak Amikom menyatakan akan melakukan evaluasi internal setelah terjadi peristiwa duka tersebut.
“Kami akan melakukan evaluasi internal dan sementara kegiatan Mayapala dihentikan karena semua masih dalam suasana duka,†ungkapnya. (Fxh)