SLEMAN, KRJOGJA.com - Memiliki predikat sebagai lumbung pangan, ternyata tidak harus sebanding dengan kondisi kesehatan masyarakat setempat. Terbukti, dari 6.000 balita yang tumbung dengan tinggi badannya lebih rendah dibanding usiainya atau stunting ternyata didominasi dari daerah lumbung pangan.
Berdasarkan pemantauan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, balita stunting paling banyak ditemukan di lima kecamatan. Minggir, Moyudan, Seyegan, Prambanan dan Kalasan. Saat ini tim dari Dinkes terus berupaya melakukan observasi apa penyebab utama stunting di lima wilayah tersebut.
“Observasi perlu kami lakukan guna menentukan penanganan apa yang tepat diberikan. Karena penyebab stunting itu banyak. Kemiskinan menjadi salah satu faktor. Namun ada juga karena pola suh yang tidak tepat juga bisa,†kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sleman Bambang Suharjana dalam Sosialisasi dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-58 dengan tema Penanggulangan Stunting Secara Dini (1.000 Hari Pertama Kehidupan) Melalui Kemandirian Keluarga di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kamis (25/1/2018).
Berdasarkan data Dinkes, total Balita di Sleman saat ini ada 70 ribu. Dari jumlah itu 11 persen atau 6.000 diantaranya mengalami stunting. Salah satu upaya untuk menanggulangani stunting dengan perbaikan gizi bagi remaja putri. Secara rutin pelajar putri akan dites kadar protein yang mengandung zat besi dalam sel darah merah atau hemoglobin (Hb). Kenapa yang disasar adalah remaja putri, karena kedepan mereka pasti akan mengandung dan melahirkan.
Pasalnya jika sejak mengandung, ibu hamilnya sudah kekurangan gizi, maka potensi melahirkan bayi stunting akan semakin tinggi. “Saat besar, anak yang terlahir stunting akan mengalami banyak kendala. Mulai dari tumbuh kembang hingga kemampuan dalam perfikir, sehingga berdampak saat proses belajar,†ujarnya.
Beragam upaya terus dilakukan Pemkab Sleman guna mencegah adanya bayi lahir stunting. Salah satunya dengan memberikan kesadaran pada masyarakat terutama perempuan tentang pentingnya 1.000 hari pertumbuhan. Dimulai dari saat hamil yakni 280 hari dan setelahnya hingga usia 2 tahun.
“Pertumbuhan anak dari bayi menjadi besar. Perkembangan dari tidak bisa menjadi bisa. Dan itu dimulai dari 1.000 kehidupan. Seorang anak yang terlahir stunting itu akan mengalami hambatan yang lain. Bahkan hingga kematian,†kata Wakil Bupati (Wabup) Sleman Sri Muslimatun.(Awh)