sleman

Menristekdikti dan 3.500 Mahasiswa Bidikmisi Deklarasikan Anti Radikalisme

Sabtu, 22 Juli 2017 | 18:38 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Strategisnya Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa membuat beberapa oknum merasa tak suka. Hal tersebut diungkapkan Menristekdikti Prof Mohammad Natsir, sembari menekankan pentingnya meneguhkan komitmen untuk menjaga NKRI dengan bingkai pancasila.

"Karena strategisnya Pancasila dalam menopang kokohnya NKRI maka selalu muncul upaya menggoyahkan Pancasila dan menggantinya dengan ideologi lain. Deklarasi ini ditujukan untuk meneguhkan komitmen mengamankan NKRI," ungkap Natsir di GOR UNY sekaligus meresmikan deklarasi anti radikalisme, Sabtu (22/07/2017).

Baca juga :

Rektor UGM Beri Dua Pilihan Bagi Pegawainya yang Jadi Anggota HTI

Yudi Latif Sesalkan Pernyataan Rizieq Shihab

Deklarasi anti radikalisme ini diikuti oleh 3.500 mahasiswa bidikmisi dari universitas di DIY dan sekitarnya. Tercatat, 55 perguruan tinggi mengirimkan delegasinya dalam deklarasi tersebut. Dengan adanya deklarasi ini, Natsir berharap bahwa universitas dapat memotori munculnya konsep akademik untuk melawan radikalisme secara sosial, ekonomi dan budaya.

Senada dengan hal tersebut, Rektor UNY, Prof Sutrisna Wibawa, dalam sambutannya menjabarkan bahwa deklarasi ini dimaksudkan agar upaya radikalisme dapat diberantas lebih masif lagi.  Sutrisna juga menjabarkan bahwa deklarasi ini sebenarnya hanya momentum awal saja. Dimana kedepan, upaya pencegahan terhadap radikalisme akan terus bergulir lewat langkah langkah konkrit.

"Termasuk perlunya senantiasa mengkaji dan menerapkan strategi baru secara sistematis dan komitmen, untuk mencegah perkembangan radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila," pungkas Sutrisna. (MG-21)

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB