KRJOGJA.com - SETELAH berjalan kaki kurang lebih dua jam dan melewati rute jalan setapak yang cukup terjal, Abdi Dalem Kraton Yogyarta serta puluhan masyarakat tiba di Srimanganti untuk mengikuti prosesi Labuhan Gunung Merapi, Jumat (29/04/2017). Prosesi labuhan juga menyertakan barang-barang kesukaan Sultan HB X.
Begitu tiba rombongan kemudian melanjutkan prosesi labuhan. Salah satu abdi dalem kemudian mengeluarkan uba rampe yang sudah di bawa dan ditata di pelataran Srimanganti.
Ubarampe yang sudah disiapkan antara lain terdiri atas nasi tumpeng dengan ingkung ayam dan srundeng, satu lembar kain Sinjang Limar, satu lembar kain Sinjang Cangkring, satu lembar kain Semekan Gadhung, satu lembar kain semekan Gadhung melati, satu lembar kain Paningset Udaraga, satu lembar kain Destar Doromuluk, satu buah kelapa, satu bungkus Seloratus Lisah Konyoh, dan dua amplop yotro tindih.
Adapun nasi tumpeng, ingkung, dan srundeng kemudian dibagikan kepada masyarakat yang mengikuti prosesi labuhan.Usai menata semua uba rampe selanjutnnya dilakukan doa yang dipimpin Juru Kunci Merapi Mas Kliwon Suraksohargo.
"Labuhan sebagai ungkapan rasa syukur "Pengetan Jumenengan Dalem" atau peringatan naik tahkta Sultan Hamengku Buwono X. Sedang upacara rutin labuhan alit tahun ini, sebagai ungkapan rasa syukur Raja Keraton Yogyakarta, benda-benda yang dilabuh sendiri merupakan barang pribadi kesukaan Sri Sultan HB X," kata Mas Kliwon Suraksohargo.
Dikatakan oleh Mas Kliwon Suraksohargo bahwa labuhan tersebut juga sebagai simbol untuk menjaga keselarasan hidup manusia dengan sesama, Lingkungan, dan Tuhannya. "Upacara labuhan dilakukan dengan sederhana serta tidak banyak berbeda dengan tahun sebelumnya, namun demikian prosesi tetap dilaksanakan dengan khidmat," tambahnya.
Prosesi labuhan Gunung Merapi sendiri diawali dengan berjalan membawa uba rampe yang sudah selama satu malam disemayamkan di pendapa Kinahrejo atau petilasan rumah Mbah Maridjan. Rombongan yang dipimpin langsung Juru Kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Suraksohargo, pada kurang lebih pukul 07.00 WIB memulai jalan menuju Bangsal Srimanganti yang tepat pada Pos I Jalur Pendakian Gunung Merapi.
Â
Sebelum berangkat Juru Kunci membacakan doa-doa yang bertujuan untuk memintakan keselamatan untuk warga lereng merapi serta mengirim doa pula untuk para korban yang meninggal karena erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. (*-3)