sleman

Botol Plastik Jadi Sampah Dominan di Kaliurang

Senin, 27 Februari 2017 | 10:55 WIB

SLEMAN (KRjogja.com) - Bupati Sleman Sri Purnomo mengakui bahwa sampah plastik menjadi masalah tersendiri di Kaliurang. Dalam kegiatan garuk sampah bertajuk Gerakan Reresik Sampah Gunung, kekhawatiran tersebut terbukti.

Pada Minggu (26/02/2017), mereka  berhasil mengumpulkan sampah yang tergeletak kawasan Telogo Putri dan Taman Kaliurang. Beberapa kantong pilah yang dibawa peserta garukan pun penuh.

Diyakini, sampah tersebut adalah peninggalan wisatawan yang mengunjungi lokasi tersebut. Ataupun dari warga sekitar yang kurang peduli.

"Lagi-lagi sampah plastik berupa botol air mineral dan minuman menjadi masalah,” ungkap Sri Purnomo.

Lebih lanjut Sri Purnomo mengatakan, sebagai kabupaten yang padat penduduk, sampah menjadi tantangan yang memerlukan perhatian lebih. Total sampah Sleman kurang lebih 2.500 m3 per hari.

Jumlah tersebut dapat lebih besar bila dihitung dari aktivitas yang terjadi. Sebagai Kota Pendidikan dan wisata, jumlah orang yang beraktivitas di Sleman semakin banyak.

Guna menanggapi tantangan tersebut, Komunitas Yogya Green & Clean (YGC), membawa hasil garuk sampah pagi itu ke Bank Sampah. Disana, sampah akan diolah hingga bernilai ekonomis secara 3R (Recycle, Reduce, Reuse).

Dengan demikian, menurut Erwan Widyarto, Sekretaris YGC, sampah tidak hanya menjadi masalah bagi Sleman. Tapi bisa menjadi berkah. "Monggo yang ingin bersama-sama mengelola sampah, kita bergerak bersama,” pungkasnya. (MG-21)

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB