sleman

Bawa Pesan ke Jokowi, Ibunda Berharap Penelitian Almarhum Asyam Dikembangkan

Kamis, 26 Januari 2017 | 15:39 WIB

SLEMAN (KRjogja.com) - Sri Handayani, Ibunda almarhum Syaits Asyam mahasiswa yang meninggal usai ikut pendidikan dasar Great Camping Mapala UII akhir pekan lalu berharap Presiden Joko Widodo bersedia mengembangkan penelitian yang sebelumnya dibuat anaknya tersebut. Penelitian berjudul Treatment of Oil Spill by Buffing Dust as an Efficient Adsorbent yang dikerjakan bersama rekan almarhum yakni Galih Ramadhan sempat memenangkan International Environement Suistainability Project Olympiad (INESPO) di Belanda tahun 2014 lalu.

Raut wajah kesedihan masih muncul dari Sri Handayani ketika berbincang dengan wartawan Kamis (26/1/2017) siango ini. Ia masih terus memegang medali dan piagam yang didapatkan almarhum anaknya semasa di SMA meskipun terkadang juga tersenyum saat mengingat kisah indah.

Diantara banyak medali dan piagam penghargaan, ada sebuah proposal penelitian yang kemudian diketahui berjudul Treatment of Oil Spill by Buffing Dust as an Efficient Adsorbent. Dengan suara serak, Sri menceritakan penelitian itulah yang mampu membawa anaknya terbang ke Belanda dan memenangkan medali emas internasional di bidang Kimia.

Sepeninggal sang anak, kini Sri hanya bisa berharap hasil karya Asyam dikembangkan oleh pemerintah di bawah Joko Widodo agar ia terus bisa mengingat kebaikan almarhum selama hidup. "Mungkin kalau penelitian itu bisa diteruskan, bisa dikembangkan alhamdulillah sekali, anak saya bisa membawa manfaat untuk bangsa," ungkapnya.

Sri yang sangat merasa kehilangan anak semata wayang menaruh harapan agar penelitan yang dirancang Asyam bisa diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat banyak. "Bisa dipatenkan atasnama Asyam dan Galih yang juga jadi parter penelitian, itu harapan saya sebagai seorang ibu," imbuhnya.

Salah satu dosen almarhum di Fakultas Teknik Industri UII, Nasrulloh Setiawan juga menilai sosok Asyam bisa menjadi inspirasi untuk orang lain. Menurut dia, dedikasi dan kecintaan pada lingkungan alam sangat terlihat terlebih dari penelitian yang dibuat Asyam.

"Dia bisa menginspirasi dan menurut kami almarhum ikut Mapala untuk bisa mendukung minatnya di bidang kepedulian lingkungan alam. Kami merasa kehilangan sosok almarhum yang punya potensi, dan berharap semoga lekas selesai permasalahannya," ungkapnya. (Fxh)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB