SLEMAN (KRjogja.com) - Agar bisa bertahan dalam persaingan pasar, Dagadu Djokja diibaratkan seperti ikan yang terus bertumbuh. Suatu saat ia akan berpindah ke akuarium yang lebih besar.
Hal tersebut dikatakan oleh A. Noor Arief, Direktur Utama Dagadu Djokja dalam acara workshop Pinasthika Creativestifal XVII, Kamis (3/11/2016) di Lantai 3 Hartono Mall Yogyakarta. "Ketika brand Dagadu sudah semakin besar, maka Dagadu harus melakukan diversifikasi usaha yang dalam pasar baru tersebut, Dagadu akan berkembang lagi," papar Arief.
Arief mengatakan bahwa Dagadu menetapkan merknya sebagai merk yang mencitrakan kota Yogyakarta di mata para konsumen. Hal tersebut ditonjolkan dalam produk cinderamata.
Namun, semakin hari semakin banyak pesaing pada produk cinderamata khas Jogja. Beberapa diantaranya adalah bakpia, kerajinan, dan batik yang semakin bervariasi. "Cara kami untuk tetap survive adalah dengan diversifikasi bisnis, memasuki pasar baru," paparnya.
Arief menambahkan, dalam memasuki pasar baru di mana Dagadu bukan sebagai pionir, diperlukan keunikan yang membedakan Dagadu dengan pesaing lainnya. Arief menyadari bahwa kekuatan dan keunikan Dagadu ada pada desain yang sangat menggambarkan kota Yogyakarta.
"Saat ini kami sedang mengembangkan Dayagagasdunia yaitu jasa pembuatan merchandise dengan desain ala Dagadu. Kami melayani pesanan korporat. Ini adalah salah satu cara Dagadu untuk mempertahankan merk yang sudah ada selama 22 tahun," ungkap Arief. (Mg-07)