SLEMAN (KRjogja.com) - Berdasarkan monitoring dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta, saat ini wilayah seluruh Yogyakarta sudah masuk awal musim hujan. Dimana awal musim hujan maju lebih awal 2-3 dasarian dibandingkan normalnya.
Hal ini berdasarkan pengamatan gejala fisik dan dinamika atmosfir. Pertama, suhu permukaan air laut di selatan Pulau Jawa 27-30 derajat celcius. Kondisi lebih lebih hangat 1-2 derajat selsius dibandingkan normalnya. Kedua, kondisi Dipole Mode (DMI) negatif kuat (-1) yakni berupa kenaikan suhu permukaan air laut disebelah barat Sumatera. Ketiga, kondisi La Nina lemah (-0,67). Keempat, melemahnya angin timuran dan menguatnya angin baratan.
“Posisi gerak semu matahari di Bulan Oktober juga berada di atas Pulau Jawa atau selatan ekuator. Dari faktor tersebut diatas, mengakibatkan peningkatan pembentukan awal hujan di wilayah DIY dari 5-12 Oktober 2016,†kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta Tony Agus Wijaya, dalam jumpa pers di Ruang Humas, Kamis (6/10/2016).
Pada Bulan Oktober menurut Tony, curah hujan diprakirakan dalam kategori tinggi. Bahkan cenderung sangat tinggi, yaitu 300-400 mm/bulan. Untuk Kabupaten Sleman meliputi Kecamatan Tempel, Sleman, Turi, Pakem, Ngaglik, Mlati, Seyegan dan Cangkringan. Sedangkan Kabupaten Kulonprogo meliputi Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Temon, Girimulyo, Nanggulan dan Kokap.
Kondisi ini membuat masyarakat harus meningkatkan kesiapsiagaannya. Karena potensi terjadi hujan lebat dengan intensitas curah hujan diatas 50 mm perhari. Petir dan dan angin kencang dengan keceoatan angin diatas 45 kilometer perjam dan suhu maksimun di siang hari hingga 34 derajat selsius juga harus diwaspadai.
“Cuaca ekstrim ini berpotensi meningkatkan frekuensi terjadi bencana hidrometeorologi. Yakni banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan sambaran petir. Selain itu masyarakat yang kerap beraktivitas di laut juga harus waspada. Mengingat gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter sangat berpeluang terjadi di perairan selatan Yogyakarta dan Samudera Hindia Selatan,†tegasnya. (Awh)