sleman

Ini 'Pocong Braii', Layak Jadi Menu Berbuka

Senin, 13 Juni 2016 | 20:30 WIB

SLEMAN (KRjogja.com) - Baru buka pukul 4 sore, tapi satu jam kemudian sudah kelarisan alias habis. Nama makanannya sebenarnya sudah membuat ngeri, 'Tahu pocong Braii', tapi soal rasa juara.

“Bukanya jam empat sore, tapi jam lima sore atau setengah enam sore biasanya sudah habis. Kalau hujan biasanya habis jam 8 malam. Karena kan kalau hujan pada males keluar. Kalau nggak mau kehabisan SMS saja untuk booking tahu pocongnya,” ujar Kusmiyanti (43) sambil menunjuk nomer handphone yang terpajang di kaca etalase 'Tahu Pocong Braii'.

Menurut Kusmiyanti, pembuatan sausnya memakan waktu yang cukup lama sehingga ia memilih jam 4 sore sebagai waktu buka lapaknya yang menempati depan rumahnya di Jalan Nusa Indah Condong Catur tepatnya di utara STMIK AMIKOM. Ia mengelola lapak tersebut bersama suaminya, Edi Agus (43). Selama bulan puasa ia buka pukul 15.00 hingga magrib dilanjutkan hingga pukul 19.00 WIB.

Meski hanya dijajakkan menggunakan etalase berukuran 1 meter x 0,6 m, namun lapak  ini tidak pernah sepi pelanggan. Bahkan tidak sedikit yang datang ketika tahu sudah habis. Tahu bakso berbentuk segitiga yang digoreng dengan balutan tepung krispi tersebut disajikan dengan saus berwarna coklat yang teksturnya agak kental dengan campuran rasa asam, manis dan pedas. Ketika digigit, tahu bakso tersebut memiliki tekstur yang kenyal dibalut dengan tepung yang renyah dan rasanya pun gurih. Hal yang membuat Tahu Pocong 'Braii' istimewa adalah komposisi saus dan daging baksonya yang dibuat menggunakan resep rahasia keluarga.

Edi mengaku bahwa sudah banyak tawaran franchise dan orang-orang yang ingin membeli resepnya, namun Kusmiyanti dan Edi tetap mempertahankan resep dan bisnis keluarga tersebut. Setiap hari, Edi dan Kusmiyanti hanya berdua saja untuk membuat 200 sampai 250 biji tahu pocong dan sausnya.

pabila ada pesanan untuk pengajian atau oleh-oleh bagi mahasiswa yang akan pulang ke kampung halamannya, Edi dan Kusmiyanti biasanya membuat 300 biji tahu pocong. Biasanya stok tersebut selalu sold out. Tahu pocong dikemas dalam kertas berwarna coklat dengan harga 1 porsi Rp. 7.500. 1 porsi tahu pocong berisi 4 biji tahu dan bisa menjadi 8 biji tahu apabila dipotong, tidak lupa dalam kemasan tersebut ada seplastik saus pedas berwarna coklat.

Ada 'Sosok Putih' Dibalik Nama Tahu Pocong Braii

Ada cerita menarik di balik nama Tahu Pocong Braii. Berawal dari sebuah rumah makan yang bangkrut karena banyak yang melihat ada 'sosok putih-putih' seperti pocong. 

Edi Agus menceritakan, awalnya Tahu Pocong Braii tidak dikelola oleh dirinya dan Kusmiyanti. Usaha kecil itu berawal ketika mahasiswa yang merupakan teman Edi menjalankan sebuah bisnis warung makan. “Dia sudah seperti keluarga bagi saya,” ujar Edi.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB