YOGYA (KRjogja.com) - Ada cerita menarik di balik nama 'Tahu Pocong Braii'. Berawal dari sebuah rumah makan yang bangkrut karena banyak yang melihat ada 'sosok putih-putih' seperti pocong.Â
Edi Agus menceritakan, awalnya 'Tahu Pocong Braii' tidak dikelola oleh dirinya dan Kusmiyanti. Usaha kecil itu berawal ketika mahasiswa yang merupakan teman Edi menjalankan sebuah bisnis warung makan. “Dia sudah seperti keluarga bagi saya,†ujar Edi.
(Baca Juga : Ini 'Pocong Braii', Layak Jadi Menu Berbuka)
Warung makan tersebut rugi besar karena banyak orang yang melihat sosok 'putih-putih' seperti pocong di dalam warung tersebut. “Dia gak tahu apakah orang yang lihat putih-putih itu bisa ‘lihat’ beneran atau enggak, pokoknya dia bilang begitu,†ujar Edi.
Sejak saat itu, mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat tersebut beralih bisnis berdagang tahu bakso krispi disajikan dengan saus dan memutuskan untuk memberi nama tahu itu 'Tahu Pocong Braii'. Nama Pocong dari kisah bangkrut rumah si mahasiswa sedang 'Braii' adalah sebutan dalam bahasa NTB yang artinya saudara.
Ketika mahasiswa tersebut harus bekerja di Bali, ia menyerahkan bisnis tersebut pada Edi dan Kusmiyanti. Keduanya kemudian mengembangkan resep Tahu Pocong Braii dengan komposisi mereka sendiri agar lebih enak. Mereka melakukan uji coba berkali-kali sampai menurut mereka rasanya pas di lidah. “Susah bikin resepnya...Gak bakal ada yang bisa menyamai rasanya,†ujar Kusmiyanti. (Salsabila Annisa)