Krjogja.com - SLEMAN - Para pelaku bisnis dan ekonomi di Taman Wisata Bukit Breksi menggelar deklarasi untuk terselenggaranya Pemilu Damai. Dalam deklarasi ini, para pelaku bisnis ini tak ingin karena perbedaan pilihan politik di Pemilu 2024 berdampak pada keguyub rukunan mereka dalam membangun dan memajukan Taman Wisata Bukit Breksi.
Ketua Pengelola Taman Wisata Bukit Breksi, Kholiq Widiyanto mengatakan kurang lebih ada 500 orang pelaku wisata di Taman Wisata Bukit Breksi. Mereka terdiri dari pengelola, pemilik jip wisata hingga pedagang kaki lima yang ada di taman wisata tersebut.
"Kami berkeinginan agar kerukunan dan keguyubrukunan pelaku ekonomi di Breksi ini terutama menjelang pemilu yang bisa dibilang seperti cuaca saat ini atau panas bisa tetap kondusif dan dingin. Tujuan kita adalah satu yaitu mengembangkan pariwisata. Jangan sampai karena beda pilihan terjadi percekcokan, sikut-sikutan dengan sesama pelaku wisata di tebing Breksi," ungkap Kholiq, seperti dikutip Jumat (1/9/2023).
Kholiq menerangkan sejak pandemi COVID-19 hingga saat ini kondisi perekonomian di bidang pariwisata khususnya di Breksi belum sepenuhnya pulih seperti sediakala. Ia pun meminta agar situasi ini bisa menjadi bahan evaluasi bersama bagi para pelaku ekonomi di Taman Wisata Bukit Breksi.
"Kita harus fokus menjalani pekerjaan kita. Bagaimana di tengah kondisi wisata yang sepi dan fenomena ini dirasakan di seluruh tempat wisata di DIY, kita bertahan tetapi tetap berkembang. Kami pelaku wisata di Breksi ini berkeinginan untuk fokus mengembangkan wisata. Jangan sampai kemudian karena berbeda pilihan di Pemilu ini justru membuat kami tercerai berai, saling sikut dan melupakan kebersamaan kami dalam membangun ekonomi di Breksi," imbuh Kholiq.
Di Tebing Breksi pihak pengelola sejak tahun 2015 lalu sudah sepakat untuk tidak ada pemasangan atribut partai politik apapun di sekitaran Taman Wisata Tebing Breksi. Pihaknya tak menolak apabila lokasi dijadikan tempat kampanye namun sifatnya insidentil, atribut hanya ada saat acara kemudian dilepas.
"Kalau atribut partai kami sudah sepakat semenjak 2015 atau sejak berdirinya Breksi, tidak ada atribut partai kecuali skala even. Kita tidak menolak untuk Tebing Breksi dijadikan venue atau tempat kampanye dari berbagai parpol. Tapi itu sifatnya insidentil atau hanya saat even saja boleh ada atribut. Setelah even selesai atribut sudah tidak boleh ada," imbuh Kholiq.
Sementara, Kanit Bintibsos Satbinmas Polresta Sleman, Iptu Giri Sutopo berharap agar ada sinergi para pelaku ekonomi di Taman Wisata Tebing Breksi dengan pihak kepolisian terus terjalin untuk menjaga kondusifitas lingkungan terutama menjelang dan saat Pemilu 2024. Giri mengimbau masyarakat menghormati perbedaan pilihan politik secara dewasa.
"Harapan kami, masyarakat maupun pelaku wisata di Breksi ini selalu menjaga kondusifitas agar nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Semua bisa berjalan lancar, aman dan masyarakat bisa hidup tenang dan tak ada gesekan karena beda pilihan. Masyarakat tetap bersatu dan tidak terpecah-pecah dan bersinergi dengan kami di kepolisian dalam menjaga kondusifitas," pungkasnya. (*)