sleman

Udah Lulus Kuliah Tapi Galau Menentukan Karier? Nih, Ada Pesan dari Bos Kapal Api Group

Sabtu, 25 November 2023 | 08:59 WIB
Direktur Utama Kapal Api Group Robin Setyono saat kuliah umum di FEB UGM (Franzboedi Soekarnanto )

KRJOGJA.com, SLEMAN - Direktur Utama PT Kapal Api Grup Robin Setyono memberi gambaran kepada mahasiswa yang termasuk generasi milenial untuk berkarier. Pilihan saat ini yang menarik adalah menjadi menjadi wirausaha (entrepreneur), mengembangkan perusahaan rintisan atau start up sampai berkarya di perusahaan atau korporasi usai lulus kuliah nanti.

"Saya harapkan mahasiswa bisa mendapatkan eskposure sebelum memasuki dunia kerja. Selanjutnya bisa mengembangkan perusahaan yang menerimanya kelak. Seperti halnya Kapal Api Grup yang hadir sejak tahun 1927 dan empat tahun lagi menjadi perusahaan di Indonesia berumur 100 tahun dengan sarat prestasi," ungkap Robin disela kuliah umum berjudul building an inovative and global company di Fakultas Ekonomi Budaya (FEB) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Jumat (24/11).

Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Perlu Pembangunan Inklusif yang Berkeadilan dan Berketahanan Iklim

Robin menjelaskan beberapa pertimbangan sebelum memutuskan berkarya adalah terkait jam masuk, memahami nilai dan budaya sampai pada tujuan akhir yang ingin dicapai.

"Jam kerja seorang pengusaha dengan pekerja kantoran berbeda. Pekerja kantoran harus menghabiskan 8 jam untuk bekerja dalam sehari. Bahkan, untuk start up bisa lebih. Bedanya pekerja kantoran sudah pasti menerima gaji plus tunjangan bila memenuhi kriteria tertentu. Adapun pengusaha pendapatan ditentukan berapa pemasukan hari itu," kata Robin membandingkan.

Hal terpenting, kata Robin memahami budaya kerja kalau perusahaan start up harus cepat launching dan mengalahkan kompetitor karena produknya cocok bagi konsumen. Sedangkan pekerja kotporasi adalah konsistensi untuk memenuhi standar perusahaan sehingga terkadang dilihat tidak kreatif.

Baca Juga: Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK Gantikan Firli Bahuri

"Bukannya seorang karyawan itu tidak kreatif tapi mereka memang didesain untuk konsisten memenuhi standar tertentu, mengikuti prosedur yang berujung pada revenu plus insentif. Mereka dituntut menerapkan hal itu secara berurutan. Di Kapal Api dengan memiliki 15 ribu karyawan kami tetap memerhatikan snowball effect dan melihat tujuan ke depannya apa termasuk faktor pendukung di masa depan," ungkap Robin.

Robin menjelaskan saat ini Kapal Api Grup memiliki tujuh lini bisnis seperti nationwide distribution, perkebunan kopi, consumer good, cafe dan prepium coffee melalui brand excelso dan non diary creamer. Selain itu ada juga biskuit, permen dan akan membuka bisnis baru berupa sabun pencuci piring dan detergen.

"Kapal Api di Indonesia menjadi produsen kopi pertama di Indonesia dan nomor tiga dunia. Per detik mampu menghasilkan 800 cangkir kopi yang diminum dengan 68 negara tujuan ekspor," pungkas Robin Setyono.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Budaya (FEB) UGM Prof Dr Didi Achjari didampingi Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Gumilang Aryo Sadewo Phd menyambut baik penandatangaanan kerjasama dengan Kapal Api Grup. Kerjasama dibidang penelitian sampai pemagangan ini diharapkan mampu memberi inspirasi bagi mahasiswa untuk menjadi pengusaha kopi atau lainnya. Termasuk berkarir di korporasi dan saat kuliah umum itu mahasiswa bisa mendaatkan sudut pandang lain.

"Kopi sudah sangat fenomenal karena banyak disukai masyarakat. Mahasiswa bisa belajar tidak hanya bisnis saja. Malainkan finacial planner atau barista. Bahkan mampu mengkomunikasikan produk dan customer servise kalau ada komplain," tandas Dekan FEB. (*)

 

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB