KRjogja.com, SLEMAN - dr. Raudi Akmal, Anggota DPRD Kabupaten Sleman dorong TPST untuk memberdayakan mayarakat sekitar lewat pengelolaan sampah.
Raudi menuturkan, masyarakat tidak hanya diajak untuk mengubah perilakunya menjadi rajin buang sampah pada tempatnya tetapi juga belajar mengelola sampah yang mereka hasilkan.
“Untuk memandirikan masyarakat sekitar, kita perlu mengajak masyarakat untuk belajar mengelola sampah. Sampah-sampah itu nanti bisa dikelola menjadi pakan ternak (magot), pupuk dan abu yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan paving” kata Raudi, Kamis (21/12).
Pemerintah Kabupaten Sleman sudah menyiapkan tempat pengolahan sampah terpadu yang ditargetkan bisa dioperasikan di tahun 2024. TPST pertama di Minggir, Sleman seluas 6.600 meter persegi dan yang kedua di Tamanmartani. Kedua TPST ini masing-masing berkapasitas 80 ton per hari.
Raudi menyampaikan, masyarakat sekitar perlu diberdayakan dengan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.
“Produksi sampah kita itu besar, kalau bisa diolah dengan tepat tentu bisa dikonversi dengan produk-produk yang bisa diperjualbelikan. Hasilnya nanti bisa buat masyarakat yang terlibat.” Tukas Raudi.
Menurut Raudi, kegiatan ini sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh TPS3R. Mengubah sampah menjadi berkah adalah salah satu langkah kebaikan bersama, selain mengurangi timbunan sampah juga untuk memberikan nilai ekonomis kepada masyarakat.
“Kini setelah ada TPST perlu diperluas jangkauan pemberdayaannya, sehingga kehadiran TPST juga bisa berimbas pada peningkatan ekonomi kreatif masyarakat Sleman.” Jęłas Raudi. (Sni)