Krjogja.com - SLEMAN - Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) bersama dengan Yayasan Karya Salemba Empat Universitas Gadjah Mada (KSE) menyelenggarakan Peresmian Cupable (Cups for Empowering Disabled People) Coffee di Jalan Kaliurang Km 13.5 Besi Sukoharjo Ngaglik Sleman, Sabtu (24/02/2024). Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Provinsi DI Yogyakarta, Direktur Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM), Perwakilan Kimia Farma, dan Penerima beasiswa Yayasan Karya Salemba Empat.
Tema yang diusung dalam peresmian Cupable Cafee hari ini adalah 'Aksi nyata teman Difabel, Wujudkan Impian Mereka'. Harapannya dapat membawa semangat kebersamaan bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat dan Bacaan Niat Beserta Keutamaannya
Juanita Theodora selaku Advisor and Representative Give2Asia Foundation selaku mitra funding dari kolaborasi ini mengatakan bahwa kegiatan ini berpotensi membuka kesempatan modeling baru dalam pengelolaan Cafe yang lebih inklusif.
“Salut atas Generasi Muda KSE yang aktif turut serta dalam kemajuan Cupable Coffee, terima kasih sudah aktif dalam pemberdayaan difabel melalui kehadiran Cupable Coffee. Semoga model yang dikembangkan dalam Cupable Coffee ini akan jadi percontohan di tempat-tempat yang lain," ucapnya.
Chatarina Sari, Direktur Pusat Rehabilitasi YAKKUM menggarisbawahi bahwa kopi menjadi telah membuka kesempatan kerja bagi difabel dengan tidak hanya dalam aspek pengelolaan kafe namun juga memampukan mereka menggeluti jenis usaha yang lain.
“Kami sudah mendampingi teman-teman difable dengan menghadirkan banyak pelatihan salah satunya adalah pelatihan barista inklusif. Banyak lulusan yang kami bekali keahlian sehingga mereka mampu menyajikan sajian yang berkualitas, tidak hanya Kafe tapi juga angkringan, dan ada juga yang menjadi distributor kopi, mereka banyak yang melihat peluang wirausaha," imbuhnya
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hengki Purwo Widagdo selaku Sekretaris 1 dan Chief Operating Officer KSE. Pihaknya mengamini bahwa para penerima beasiswa perlu lebih mengenal isu dan kondisi sosial yang ada dalam masyarakat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Ayam di Jogja yang Buka Malam Hari
“Para penerima beasiswa KSE terlibat pada kegiatan hari, meski sebagian ada di sini untuk memperkuat peresmian ini. Project ini akan berlangsung selama 2 bulan, tapi prosesnya sudah bertahun-tahun. Melalui YAKKUM, kita diperkenalkan Bank Sampah di Kulon Progo yang dikelola teman-teman disabilitas, yang selaras dengan pendekatan kami untuk mengedepankan semangat saling berbagi," tutur Hengky.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Provinsi Di Yogyakarta, Budhi Wibowo, menyatakan bahwa Dinas Sosial sangat mendukung kegiatan dan keberadaan Cupable Coffee. Beliau juga mengingatkan agar semangat pemberdayaan dijalankan dengan selaras.
“Yang kita lakukan saat ini adalah upaya nyata dalam menerjemahkan pemberdayaan bahwa bekerja bersama dengan teman-teman difabel dengan kita semua, bukan bekerja untuk difabel, jadi mereka terlibat dalam satu kesempatan. Kesempatan itu tidak muncul begitu saja. Harus tunjukkan bahwa mereka punya kemampuan, bukan hanya dikasihani. Istilah difabel itu sebenarnya mengandung arti bukan tergantung dan tidak mampu, melainkan melakukan dengan cara berbeda,” ucap Budhi.
Cupable Coffee telah hadir meramaikan kancah perkopian Indonesia sejak tahun 2017. Sejak awal berdirinya Cupable Coffee mengusung pesan tentang pemenuhan hak dan pemberdayaan difabel, termasuk dalam hal ketenagakerjaan agar siapapun mendapatkan hak untuk bekerja tanpa diskriminasi.
Salah satu barista tuna daksa di Cupable Coffee, Eko. Ia menuturkan banyak pengalaman menarik dengan kondisinya menjadi pekarya. Eko telah menjadi barista selama 5 tahun. Banyak hal dilaluinya ketika beririsan dengan para pengunjung kafe.